Pedagang lainnya, Andre, menyatakan kesediaannya untuk dipindah, namun berharap tempat baru bisa memberikan manfaat ekonomi yang setara atau lebih baik.
“Saya sih terima juga untuk dipindah, asal ya tempat yang baru (tempat tujuan) itu bisa memberikan saya keuntungan seperti di sini,” ujarnya.
Dari pihak pemerintah, Kepala Satpol PP Kota Cirebon, Edi Siswoyo, menyebutkan bahwa sosialisasi akan segera dilakukan dalam waktu dekat. Penertiban ini akan dilaksanakan bekerja sama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) dan instansi terkait lainnya.
Baca Juga:20 Atlet Karate Kota Cirebon Berlaga di Seleksi BK Porprov BandungGenjring Dog-dog Tetap Berdentum di Cirebon Meski Minim Atraksi
“Ini akan diawali sosialisasi dulu. Penertiban ini bagian dari proyek revitalisasi sempadan sungai, dan kita juga siapkan tempat baru untuk pedagang. Tidak langsung diusir, tapi dipindahkan dengan solusi yang dibahas tim,” jelasnya saat dihubungi oleh Rakyat Cirebon, Jumat (9/5).
Ia mengungkapkan bahwa proses sosialisasi diperkirakan akan dilakukan sebelum akhir Mei 2025. Tujuannya, agar pengerjaan revitalisasi dari pihak BBWS Cimanuk-Cisanggarung bisa dimulai pada bulan Juni.
Saat ini, ada tiga lokasi alternatif yang masih dalam kajian. Yakni Pasar Balong, Pasar PGC, dan kawasan Kanoman.
“Kita akan sesuaikan jumlah pedagang dengan kapasitas tempat yang tersedia. Kalau tidak cukup, akan dicari tempat lainnya yang memungkinkan,” ungkapnya. (its)