CIREBON,RAKCER.ID – Pada April 2025, inflasi di Amerika Serikat menunjukkan penurunan yang signifikan, mencapai angka 2,3%.
Penurunan ini menjadi berita baik bagi konsumen dan pembuat kebijakan, karena inflasi yang lebih rendah dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan menciptakan stabilitas ekonomi.
Angka inflasi ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan puncaknya yang mencapai lebih dari 8% pada tahun sebelumnya, yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gangguan rantai pasokan dan lonjakan harga energi.
Baca Juga:Robot AI Kini Bisa Merajut Pakaian Hanya dari Gambar KainIlmuwan Korea Selatan Kembangkan Robot Lunak Berbasis Cairan
Simak Ulasan Lengkap Tentang Inflasi AS Turun ke 2,3% pada April 2025
Penurunan inflasi ini diharapkan dapat memberikan ruang bagi Federal Reserve untuk mempertimbangkan kebijakan moneter yang lebih akomodatif.
Dengan inflasi yang terkendali, ada kemungkinan bahwa suku bunga dapat dipertahankan atau bahkan diturunkan, yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih lanjut.
Para ekonom percaya bahwa langkah-langkah ini dapat membantu mendorong investasi dan konsumsi, yang pada gilirannya akan mendukung pemulihan ekonomi pasca-pandemi.
Di sisi lain, pasar cryptocurrency menunjukkan ketidakpastian, dengan harga Bitcoin stagnan di level US$103 ribu.
Meskipun Bitcoin telah mengalami lonjakan harga yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, saat ini tampaknya pasar sedang menunggu katalis yang dapat mendorong pergerakan harga lebih lanjut.
Beberapa analis berpendapat bahwa ketidakpastian regulasi dan fluktuasi pasar global dapat menjadi faktor yang mempengaruhi harga Bitcoin.
Kombinasi antara inflasi yang menurun dan stagnasi harga Bitcoin menciptakan dinamika yang menarik dalam ekonomi AS.
Baca Juga:Indonesia Berpeluang Tiru El Salvador, Miliki Regulasi Crypto Terbaik di DuniaTRUMP Anjlok 10% Usai Pengumuman Pemenang Makan Malam
Investor dan konsumen kini lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan, mengingat kondisi pasar yang berubah-ubah.
Dengan perkembangan ini, penting bagi semua pihak untuk terus memantau situasi ekonomi dan pasar keuangan, serta dampaknya terhadap kebijakan dan investasi di masa depan. (*)