Efek DBD di Kota Cirebon Naik Permintaan Fogging Banyak, Sekda Kota Cirebon Ingatkan Dampaknya

Efek DBD di Kota Cirebon Naik Permintaan Fogging Banyak, Sekda Kota Cirebon Ingatkan Dampaknya
DEMAM BERDARAH. Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Dr H Agus Mulyadi MSi saat diwawancarai soal meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD), kemarin. FOTO: ISTIMEWA/RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Dr H Agus Mulyadi MSi meminta Dinas Kesehatan untuk terus bergerak melakukan pemantauan dan pemetaan. Hal ini merespons angka kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Cirebon yang mengalami peningkatan signifikan.

Menurutnya, pemantauan dan pemetaan itu penting, sebagai upaya dari pemerintah daerah untuk melakukan tindakan menyikapi angka DBD di Kota Cirebon yang meningkat tajam. Pemkot ingin pencegahan dilakukan dari hulu sampai hilir, dimulai dari penelusuran titik-titik yang menjadi sumber jentik nyamuk.

“Sementara ini memang Dinas Kesehatan terus melakukan pemantauan. Tapi kondisi ini belum jadi kondisi luar biasa,” ungkap pria yang akrab disapa Gusmul tersebut.

Baca Juga:Tim Ahli Polban dan BPK RI Turun ke Lapangan, Audit Teknis Gedung Setda Kota Cirebon Dimulai11 Saksi Diperiksa Terkait Pelecehan di Rumah Sakit Cirebon, Polres Buka Ruang Laporan Jika Ada Korban Lain

Dia mengakui, sesuai laporan Dinas Kesehatan, permintaan fogging dari masyarakat meningkat, namun karena fogging bisa menimbulkan dampak dan efek samping, ia meminta agar Dinkes Kota Cirebon lebih selektif dalam memberikan fogging.

“Permintaan fogging meningkat, tapi saya minta selektif. Info yang kami terima, fogging untuk nyamuk dewasa, padahal yang bahaya itu yang masih jentik,” lanjutnya.

Jentik ini, ketika ditelusuri Dinas Kesehatan Kota Cirebon, justru berada di titik-titik yang tidak disangka-angka oleh masyarakat. Sehingga, warga diminta untuk ikut melakukan pencegahan dengan memperhatikan kondisi sekitar rumah.

“Bahkan di dalam rumah, karena jentik ada di lokasi yang tidak disangka. Kita galakkan PSN plus, dan mudah-mudahan masyarakat bisa lakukan maksimal. Itu dari preventif,” jelas dia.

Dari dari sisi penindakan, kata Gusmul, ia juga sudah memerintahkan kepada rumah sakit, untuk menyiapkan segala hal yang dibutuhkan, untuk memberilakan pelayanan perawatan, khususnya DBD di Kota Cirebon.

“RSD juga sudah melakukan upaya maksimal. Tapi memang, kasus terkahir yang meninggal juga sudah mendapatkan perawatan maksimal di rumah sakit. Tapi lagi-lagi, fogging bukan solusi permanen, bahkan dampak fogging itu ke yang lain. Jadi, PSN kita minta dilaksanakan di masyarakat secara maksimal,” pungkasnya. (sep)

0 Komentar