Castrato, Seorang Penyanyi yang Memiliki Suara yang Sangat Tinggi

Castrato, Seorang Penyanyi yang Memiliki Suara yang Sangat Tinggi
alessandro moreschi Foto : Tangkapan Layar / Rakcer.id
0 Komentar

Ironisnya, meskipun Gereja secara resmi menentang kastrasi, mereka tetap menggunakan jasa castrato selama berabad-abad.

Hal ini menunjukkan konflik antara prinsip moral dan kebutuhan estetika dalam tradisi gerejawi.

Kepunahan Castrato dan Akhir Era

Praktik kastrasi untuk tujuan musik mulai menurun pada akhir abad ke-18, seiring perubahan norma sosial dan munculnya peran sopran wanita di panggung opera. Masyarakat mulai menganggap praktik ini sebagai tidak manusiawi dan tidak etis.

Baca Juga:Fakta Menarik Tentang Ratel, Hewan yang Sangat Kuat dan Tahan Akan Bisa Ular5 Fakta Menarik Tentang Ular Naja Sputatrix, atau Ular Kobra Jawa

Pada tahun 1870, pemerintah Italia secara resmi melarang kastrasi anak-anak untuk tujuan musik. Namun, castrato masih digunakan dalam paduan suara Vatikan hingga awal abad ke-20. Castrato terakhir yang diketahui adalah Alessandro Moreschi (1858–1922), satu-satunya castrato yang suaranya sempat direkam.

Rekaman Suara Castrato

Rekaman suara Alessandro Moreschi pada awal 1900-an adalah satu-satunya bukti audio yang tersisa dari suara seorang castrato. Meskipun kualitas rekamannya buruk dan gaya menyanyinya sudah dianggap kuno, rekaman ini menjadi harta karun sejarah vokal.

Suara Moreschi memperlihatkan nada tinggi yang jelas dan vibrato kuat, meskipun banyak kritikus menganggapnya tidak mewakili kemampuan penuh castrato legendaris seperti Farinelli. Namun demikian, rekaman ini tetap menjadi jendela langka ke dunia yang telah punah.

Warisan Budaya Castrato

Warisan penyanyi castrato masih terasa hingga kini dalam dunia opera dan musik klasik. Banyak karya dari era Barok yang awalnya ditulis untuk castrato kini dinyanyikan oleh countertenor, yaitu pria dewasa yang menggunakan teknik falsetto untuk menyanyikan bagian alto atau sopran.

Countertenor modern seperti Andreas Scholl, Philippe Jaroussky, dan Iestyn Davies telah menghidupkan kembali repertoar castrato dengan pendekatan yang lebih etis dan aman.

Selain itu, opera modern seperti Farinelli and the King juga mencoba menggambarkan kehidupan emosional dan sosial para penyanyi castrato secara mendalam.

Kisah castrato juga telah diangkat dalam berbagai karya sastra dan film. Novel “Perfume: The Story of a Murderer” oleh Patrick Süskind menampilkan tokoh castrato sebagai bagian dari narasi.

Baca Juga:5 Fakta Menarik Tentang Ular Simalia Boeleni, Ular Sanca yang Sangat Langka 5 Fakta Menarik Tentang Vulpes Vulpes atau Rubah Merah, Hewan yang Sangat Unik 

Film “Farinelli” (1994) merupakan film biografi semi-fiksi yang mencoba merekonstruksi suara Farinelli menggunakan teknik penggabungan vokal sopran wanita dan tenor pria.

0 Komentar