Ranting berduri membuat banyak predator enggan mendekat, menjadikannya lokasi bersarang yang ideal bagi burung kecil seperti prenjak, ciblek, atau burung gereja.
Akasia mampu tumbuh dengan cepat dan sering ditanam dalam reboisasi, menjadikannya sumber habitat baru bagi burung di area yang sebelumnya gundul.
Akasia tidak hanya disukai oleh burung pemakan nektar, tetapi juga oleh burung pemangsa yang memanfaatkan cabangnya sebagai tempat mengintai.
Baca Juga:Inilah Arti Kata Ambatukam dalam Bahasa Gaul, Mending Tidak Usah Dipakai Mari Menikmati Kelezatan 5 Menu Kopi yang Sangat Familiar di Indonesia
Pohon-pohon yang disukai burung tidak hanya memberikan manfaat bagi hewan bersayap ini, tetapi juga berkontribusi besar terhadap keseimbangan ekosistem.
Ketika kita menanam pohon-pohon seperti beringin, cemara, mangga, jambu, dan akasia, kita sebenarnya sedang menciptakan habitat baru yang mendukung kehidupan satwa liar, termasuk burung.
Semakin banyak pohon yang ditanam, terutama pohon lokal atau endemik, semakin besar pula kemungkinan burung datang, bersarang, dan berkembang biak di area tersebut.
Menanam pohon adalah investasi jangka panjang, tidak hanya untuk manusia, tetapi juga untuk burung dan makhluk hidup lainnya.
Dengan menjaga keberadaan dan keanekaragaman pohon, kita turut menjaga harmoni dan keseimbangan alam semesta ini.(*)