Di satu sisi, tambang membuka lapangan kerja dan menyumbang bagi ekonomi lokal. Di sisi lain, kekhawatiran akan rusaknya ekosistem tak bisa diabaikan begitu saja.
Namun, pernyataan warga dan tindakan Bahlil menunjukkan harapan bahwa pertambangan dan pelestarian alam bisa berjalan beriringan, selama diawasi dengan ketat dan transparan.
Kini, semua mata tertuju pada hasil peninjauan dan verifikasi dari tim Kementerian ESDM. Apakah PT GAG Nikel akan kembali beroperasi? Atau justru akan ada penyesuaian besar-besaran terhadap sistem pengelolaan tambangnya?
Baca Juga:Lowongan Kerja BCA Syariah 2025, Funding Relationship OfficerBCA Syariah Buka Lowongan Kerja Terbaru, Cek Syarat dan Cara Daftarnya di Sini
Yang jelas, kehadiran Bahlil secara langsung membuka ruang diskusi yang lebih jernih langsung dari lapangan, bukan sekadar dari balik meja rapat.
Kunjungan Menteri Bahlil ke Pulau Gag menjadi pengingat bahwa dalam dunia yang dipenuhi informasi, klarifikasi langsung ke lapangan adalah kunci. Apalagi ketika yang dipertaruhkan adalah lingkungan hidup dan hajat hidup masyarakat setempat.
Mau tahu kelanjutannya? Tunggu hasil investigasi resmi dari Kementerian ESDM karena masa depan tambang, warga, dan lingkungan kini sedang diuji.