CIREBON,RAKCER.ID – Geoff Kendrick, analis senior di Standard Chartered, memperingatkan bahwa lonjakan adopsi Bitcoin oleh institusi justru bisa memicu aksi jual besar-besaran jika harga mulai menurun.
Ia menilai bahwa pembelian Bitcoin oleh perusahaan-perusahaan baru seringkali terjadi di puncak harga, sehingga risiko kerugian mereka juga lebih besar.
Simak ulasan lengkap tentang Aksi Beli Institusi Bisa Picu Penurunan Tajam
“Kami tidak berpikir pendatang baru mana pun di ruang perbendaharaan bitcoin dapat terus memegang bitcoin mereka jika harga bitcoin turun 50% di bawah harga pembelian rata-rata mereka,” ujar Kendrick, dikutip dari berbagai sumber.
Baca Juga:Didi Taihuttu, Pria Belanda-Maluku yang Pernah Beli Bitcoin di Harga US$900Ekonomi AS Melemah karena Tarif, Tapi Trump Klaim Sebaliknya
Menurutnya, berbeda dengan perusahaan seperti MicroStrategy yang telah berinvestasi sejak harga Bitcoin masih rendah, institusi yang baru masuk kemungkinan besar belum siap menghadapi volatilitas ekstrem.
Ketika harga jatuh, perusahaan-perusahaan tersebut bisa menjadi pemicu gelombang penjualan yang memperparah penurunan.
Saat ini, Bitcoin telah mencatatkan rekor tertinggi baru dengan menyentuh angka sekitar US$112.000 pada pertengahan Mei 2025.
Lonjakan ini didorong oleh meningkatnya jumlah perusahaan yang menjadikan Bitcoin sebagai bagian dari strategi cadangan keuangan mereka.
Namun, Kendrick mengingatkan bahwa tren positif ini juga menyimpan potensi risiko.
Ketergantungan terhadap investor institusi yang belum terbiasa dengan pasar kripto bisa mempercepat kejatuhan harga jika kepanikan terjadi.
Komentar ini muncul di tengah antusiasme tinggi terhadap Bitcoin sebagai aset cadangan korporat.
Baca Juga:Michael Horowitz Resmi Ditunjuk Jadi Kepala Inspektur Jenderal The FedJumlah Pekerja AS Naik 139 Ribu di Mei, Sinyal Positif di Tengah Tekanan Ekonomi
Meski demikian, pasar kripto tetap sangat fluktuatif dan dipengaruhi oleh sentimen serta reaksi cepat dari investor besar. (*)