CIREBON, RAKCER.ID – Parade militer yang digelar Presiden AS Donald Trump di Washington, Sabtu (14/6), memicu aksi protes dari ratusan warga yang menyebut acara tersebut sebagai simbol fasisme.
Sementara para pendukung Trump berkumpul untuk menyaksikan parade, massa demonstran tak jauh dari lokasi berunjuk rasa menolak unjuk kekuatan tersebut.
Parade ini bertepatan dengan ulang tahun ke-79 Trump dan juga hari jadi Angkatan Darat Amerika Serikat. Acara diisi oleh barisan tentara, tank, serta jet tempur yang melintasi National Mall.
Baca Juga:Putin Siap Gelar Pembicaraan Damai Usai Pertukaran Tahanan, Trump Dukung Penghentian PerangKetegangan Memuncak, Pembicaraan Nuklir AS-Iran Batal Usai Serangan Israel ke Iran
Sejumlah pendukung menyebut parade ini sebagai bentuk patriotisme. “Ini bukan soal Trump saja, tapi untuk merayakan negara kita,” ujar Brent Kuykendall (66), yang datang dari Texas bersama istrinya.
Namun, banyak warga Washington, yang dikenal berhaluan liberal, merasa tidak nyaman dengan skala besar parade tersebut. Pusat kota ditutup, dan pengamanan diperketat oleh Secret Service.
Aksi protes dihadiri berbagai elemen masyarakat, termasuk veteran militer. Sam Richards, seorang veteran Angkatan Darat dari Minneapolis, menyebut parade itu sebagai bentuk “penghinaan.”
“Ini seperti lelucon kejam. Menggunakan tentara sebagai alat politik adalah salah,” kata Richards.
Demonstran membawa poster bertuliskan “Pro-USA, Anti-Trump” dan “Rakyat Amerika Tidak Akan Diperintah.” Sebuah instalasi kayu menggambarkan Trump duduk di toilet dengan hidung panjang turut menjadi sorotan dalam aksi tersebut.
Parade ini dinilai memperdalam perpecahan politik di AS. Organisasi penyelenggara protes menyerukan aksi damai, meskipun sebagian massa menyuarakan kekhawatiran atas ancaman Trump sebelumnya yang akan menindak tegas siapa pun yang mencoba mengacaukan acara.
“Berdemonstrasi adalah tindakan patriotik,” tegas Anahi Rivas-Rodriguez, warga Washington berusia 24 tahun.
Baca Juga:Hanya Jalan Kaki 30 Menit Setiap Hari, Ini 7 Manfaat Dahsyat yang Bisa Kamu Rasakan!Rutin Sarapan Pepaya Tiap Pagi? Ternyata Ini 7 Efek Dahsyatnya bagi Tubuh, Nomor 4 Bikin Kaget!
Aksi serupa juga digelar di kota-kota besar lainnya seperti New York dan Los Angeles sebagai bentuk penolakan terhadap masa jabatan kedua Trump.
Bill Kennedy, 68 tahun, yang datang dari Pennsylvania, menyebut partisipasinya penting. “Trump harus tahu bahwa rakyat tidak takut pada intimidasi dan ancamannya.”