Ekonomi Indonesia Melambat, 7 Juta Orang Menganggur

Ekonomi Indonesia
Ekonomi Indonesia Melambat, 7 Juta Orang Menganggur. Foto: Pinterest - RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON,RAKCER.ID – Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) merilis laporan terbaru yang menunjukkan sinyal perlambatan ekonomi Indonesia yang mulai tampak sejak awal tahun 2025.

Perlambatan ini berdampak signifikan terhadap berbagai sektor, termasuk menurunnya daya beli masyarakat dan tergerusnya kekuatan kelas menengah.

Simak Ulasan Lengkap Tentang 7 Juta Orang Menganggur

Salah satu penyebab utama dari situasi ini adalah menurunnya kontribusi sektor industri manufaktur.

Baca Juga:Cardano Rencanakan Konversi Dana Kas US$100 Juta ke Bitcoin dan Stablecoin Demi Dorong DeFiIndonesia Menduduki Posisi Kedua dengan Pengangguran 7,28 Juta

Padahal, sektor ini selama ini menjadi tulang punggung dalam penciptaan lapangan kerja dan menyumbang besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Ketika manufaktur melambat, serapan tenaga kerja pun ikut menurun dan menyebabkan stagnasi produktivitas nasional.

Dalam data LPEM UI, dari total sekitar 153 juta penduduk usia kerja, hanya sekitar 145 juta yang masuk dalam angkatan kerja.

Lebih mencemaskan lagi, lebih dari 7 juta orang di antaranya berada dalam status menganggur.

Bahkan, ada sekitar 63 juta orang yang sebenarnya siap bekerja namun memilih untuk tidak aktif mencari kerja, lantaran kondisi pasar kerja yang dianggap tidak menarik atau tawaran gaji yang tidak sesuai harapan.

Fenomena ini juga tercermin dari sisi perusahaan. Dari sekitar 96,4 juta orang yang dikategorikan bekerja penuh waktu, sekitar 66,1% ternyata tidak aktif bekerja dalam seminggu terakhir.

Hal ini mengindikasikan adanya sistem kerja bergilir, pemutusan hubungan kerja sementara (dirumahkan), atau pengurangan jam kerja.

Baca Juga:Donald Trump Menghasilkan Puluhan Juta Dolar dari CryptocurrencySentimen Investor Terbelah, ETF Ethereum Alami Arus Keluar Rp35 Miliar

Kondisi tersebut menyebabkan banyak individu usia produktif menunda keputusan untuk menerima pekerjaan.

Persyaratan ketat dari perusahaan dan ketidakpastian kondisi ekonomi menjadi faktor yang membuat para pencari kerja semakin selektif dalam menimbang tawaran yang ada. (*)

0 Komentar