CIREBON,RAKCER.ID – Greg Schoen, seorang pengguna awal Bitcoin, menjadi sorotan komunitas kripto setelah pengakuannya di media sosial soal penyesalan karena terlalu cepat menjual kepemilikannya.
Pada awalnya, Schoen diketahui sempat memiliki sekitar 1.700 BTC saat harga Bitcoin masih di kisaran US$0,06 per koin.
Namun, ia menjual seluruhnya ketika harga naik menjadi US$0,30—menurutnya, sudah merupakan keuntungan besar saat itu.
Baca Juga:Ekonomi Indonesia Melambat, 7 Juta Orang MenganggurCardano Rencanakan Konversi Dana Kas US$100 Juta ke Bitcoin dan Stablecoin Demi Dorong DeFi
Simak Ulasan Lengkap Tentang Bitcoin
Melalui unggahan di platform X (sebelumnya Twitter) pada Mei 2011, Schoen menulis, “Seandainya saya masih menyimpan 1.700 BTC saat nilainya masih US$0,06, bukannya menjual di US$0,30, namun hari ini nilainya sudah menyentuh US$8.”
Pernyataan tersebut kemudian viral dan menjadi contoh nyata dari fenomena “penyesalan investor awal” dalam dunia kripto.
Yang lebih menarik, jika Greg Schoen tetap menyimpan seluruh BTC miliknya hingga saat ini dengan asumsi harga Bitcoin berada di kisaran US$106.000 per koin total kekayaannya bisa mencapai sekitar US$180 juta atau setara dengan Rp3 triliun.
Ini tentu menjadi penyesalan besar, namun juga pembelajaran bagi investor lainnya tentang pentingnya kesabaran dan strategi jangka panjang dalam berinvestasi aset digital.
Meski demikian, Schoen menyebut bahwa ia masih memiliki sejumlah aset kripto.
Dalam unggahannya pada tahun 2017, ia menyatakan bahwa dirinya masih menyimpan sebagian kecil Bitcoin, serta sempat berinvestasi di Ethereum (ETH) dan Verge (XVG).
Ia menambahkan bahwa penyesalan terbesarnya bukan hanya menjual Bitcoin terlalu cepat, tetapi juga tidak membeli lebih banyak saat harga masih sangat murah.
Baca Juga:Indonesia Menduduki Posisi Kedua dengan Pengangguran 7,28 JutaDonald Trump Menghasilkan Puluhan Juta Dolar dari Cryptocurrency
Kisah ini menjadi pengingat bahwa dalam dunia investasi kripto, keputusan jangka pendek bisa berdampak besar dalam jangka panjang. (*)