CIREBON,RAKCER.ID – Situasi geopolitik yang tengah memanas di Timur Tengah ternyata tidak secara signifikan memengaruhi sentimen pasar aset kripto.
Terbukti, Indeks Fear and Greed untuk pasar kripto saat ini berada di angka 50, yang menunjukkan kondisi netral.
Angka ini mencerminkan bahwa investor tidak dalam kondisi panik (fear) maupun terlalu optimis (greed) terhadap pergerakan harga aset digital, khususnya Bitcoin (BTC).
Baca Juga:Ray Dalio Sebut Bitcoin Kini Sudah Diakui sebagai Mata Uang GlobalFidelity Terus Berjuang untuk Mewujudkan ETF Spot Solana
Simak Ulasan Lengkap Tentang Indeks Fear and Greed Crypto
Menariknya, konflik yang melibatkan Iran dan Israel pada pertengahan Juni lalu sempat memicu gejolak kecil di pasar.
Bitcoin sempat turun ke level sekitar US$103 ribu ketika ketegangan memuncak, terutama setelah Iran melakukan serangan balasan terhadap fasilitas nuklir Natanz di Tehran sebagai respons atas serangan Israel sebelumnya.
Namun, penurunan tersebut tidak berlangsung lama, dan pasar dengan cepat menunjukkan tanda-tanda stabilisasi.
Fakta bahwa tidak terjadi arus keluar besar-besaran dari investor atau aksi jual panik mengindikasikan bahwa pasar kripto kini mulai menunjukkan ketahanan terhadap isu geopolitik global.
Stabilitas ini juga menandai perubahan besar dalam dinamika pasar kripto. Jika dibandingkan dengan beberapa tahun lalu, ketika peristiwa besar dunia kerap memicu volatilitas ekstrem di pasar digital, kini investor tampaknya mulai melihat aset seperti Bitcoin sebagai penyimpan nilai alternatif, bukan sekadar aset spekulatif.
Kondisi netral pada Indeks Fear and Greed juga menunjukkan bahwa para pelaku pasar lebih berhati-hati dan menunggu kejelasan situasi global sebelum mengambil langkah besar.
Bitcoin, sebagai aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, menunjukkan performa yang relatif tenang di tengah ketegangan internasional, sebuah pertanda bahwa adopsi dan kepercayaan terhadap aset digital ini terus berkembang. (*)