CIREBON,RAKCER.ID – Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, Bitcoin (BTC) mencatatkan performa luar biasa sebagai aset dengan pertumbuhan tertinggi dibandingkan berbagai instrumen investasi lainnya, termasuk emas, indeks saham, hingga obligasi.
Data menunjukkan bahwa harga Bitcoin meningkat hingga 1.283% selama periode tersebut, menempatkannya di posisi puncak sebagai aset paling menguntungkan dalam jangka menengah.
Simak Ulasan Lengkap Tentang Lampaui Emas
Sebagai aset digital pertama yang diluncurkan oleh sosok anonim bernama Satoshi Nakamoto, Bitcoin telah membuktikan daya tahannya terhadap berbagai krisis ekonomi global dan perubahan sentimen pasar.
Baca Juga:Prancis Tinjau Potensi Gunakan Energi Surplus untuk Penambangan BitcoinCadangan Emas Tether Hampir 80 Ton, Lampaui Milik Indonesia
Bahkan, jika ditarik lebih jauh ke belakang selama satu dekade terakhir, imbal hasil Bitcoin tercatat mencapai 26.931%.
Ini berarti, investasi sebesar US$100 sepuluh tahun lalu kini bernilai lebih dari US$26.000 sebuah pertumbuhan yang sangat jarang ditemui dalam kelas aset lainnya.
Meski demikian, perlu dicatat bahwa Bitcoin juga merupakan aset dengan tingkat volatilitas yang tinggi.
Harga bisa naik drastis dalam waktu singkat, namun juga bisa anjlok secara signifikan. Karena itu, risiko menjadi faktor penting yang harus diperhitungkan oleh calon investor.
Sementara itu, aset tradisional seperti indeks saham S&P 500 mencatatkan pengembalian sebesar 96,7% dalam lima tahun terakhir, sedangkan emas tumbuh 84,6%. Keduanya menawarkan kestabilan dan pertumbuhan yang konsisten.
Obligasi 5 tahun memberikan imbal hasil sebesar 157,1%, sedangkan obligasi 10 tahun mencapai 149,9%. Minyak mentah berada di urutan terbawah dengan pertumbuhan hanya 25,3%.
Kondisi ini mencerminkan lanskap investasi global yang semakin beragam. Bitcoin menjadi alternatif baru dengan potensi pertumbuhan tinggi, sementara aset konvensional tetap menjadi pilihan utama bagi investor konservatif. (*)