JAKARTA, RAKCER.ID – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), resmi mengajak pelaku usaha asal Belanda untuk kembali ambil bagian dalam proyek ambisius Indonesia pembangunan Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall di pesisir utara Pulau Jawa.
Ajakan ini disampaikan langsung oleh AHY dalam forum The Netherlands–Indonesia CEO Roundtable Discussion yang dihadiri oleh para pimpinan perusahaan dari kedua negara, termasuk 14 perusahaan Belanda yang tergabung dalam Misi Ekonomi Belanda ke Indonesia.
“Saya percaya Anda semua memiliki pengalaman dan keahlian untuk membantu kami mencapai tujuan ini. Mari kita eksplorasi kolaborasi baru yang lebih erat dan bermanfaat bagi kedua negara,” ujar AHY, Selasa (17/6), di Jakarta.
Baca Juga:Gen Z Lagi Kecanduan Teknik Ini Biar Wanginya Nempel Seharian!Pustakawan Bukan Sekadar Katalog! Lihat Peran Mereka dalam 9 Buku Baru Perpusnas Ini
AHY mengapresiasi kontribusi Belanda sejak tahap awal proyek Giant Sea Wall dan berharap kerja sama tersebut bisa berkembang menjadi kemitraan jangka panjang.
Apalagi, proyek ini bukan lagi pilihan, melainkan keharusan nasional demi melindungi kawasan pesisir dari ancaman nyata perubahan iklim dan penurunan muka tanah yang kini mencapai 10–15 cm per tahun.
“Proyek Giant Sea Wall bagi Presiden kami bukan lagi pilihan. Beliau ingin memulainya sekarang, atau secepat mungkin,” tegas AHY.
Proyek raksasa yang diperkirakan akan membentang sejauh 500 kilometer dari Banten hingga Gresik, Jawa Timur, ini membutuhkan anggaran yang fantastis, yakni sekitar 80 miliar dolar AS atau setara Rp1.297 triliun.
Presiden Prabowo Subianto bahkan menyiapkan lembaga khusus yang akan menangani proyek ini, yakni Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa.
Tak hanya soal tanggul, forum tersebut juga membuka peluang kerja sama luas antara Indonesia dan Belanda di sektor strategis lainnya.
Mulai dari pengembangan Smart Cities, Transit-Oriented Development (TOD), perumahan berkelanjutan, hingga proyek kereta cepat Jakarta–Surabaya.
Baca Juga:Liburan Sekolah Makin Seru, KCIC Hadirkan Rute Pendek Whoosh Mulai Rp75 RibuRetail China Naik Drastis, Rupiah Langsung Kasih Sinyal Positif!
Menurut AHY, kerja sama dengan Belanda menjadi sangat strategis karena negeri kincir angin itu memiliki pengalaman panjang dalam mengelola wilayah pesisir dan ketahanan iklim.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memperkuat kemitraan ini, khususnya dalam membangun infrastruktur yang tak hanya kokoh, tetapi juga tahan terhadap ancaman perubahan iklim.