CIREBON,RAKCER.ID – Perusahaan riset independen Sistine mengungkapkan potensi Bitcoin (BTC) dan XRP menggantikan dolar Amerika Serikat (USD) sebagai mata uang cadangan global pada tahun 2050.
Prediksi ini muncul di tengah kekhawatiran atas membengkaknya utang nasional AS yang kini mencapai sekitar US$36 triliun.
Kenaikan utang tersebut dianggap menggerus kepercayaan global terhadap stabilitas ekonomi dan mata uang AS.
Baca Juga:PM Jepang Sebut Gagal Capai Kesepakatan Dagang dengan ASCantor Fitzgerald, Institusi yang Adopsi Solana Bersiap Melonjak
Simak Ulasan Lengkap Tentang Riset Ungkap Bitcoin-XRP
Menurut Sistine, Bitcoin memiliki kekuatan sebagai penyimpan nilai jangka panjang karena sifatnya yang terbatas dan tahan sensor.
Namun, mereka menilai bahwa desain teknis Bitcoin tidak ideal sebagai alat transaksi sehari-hari karena skalabilitas dan kecepatannya yang masih terbatas.
Sebaliknya, XRP dinilai lebih unggul dalam hal efisiensi transaksi lintas batas. Dengan sistem pembayaran instan dan biaya yang rendah, XRP disebut-sebut memang diciptakan untuk berfungsi sebagai mata uang cadangan global.
“Apakah dolar AS masih akan menjadi mata uang cadangan global dalam 25 tahun ke depan? Jika jawabannya ‘mungkin tidak’, maka sudah saatnya dunia mempertimbangkan penggantinya,” ujar Sistine melalui platform X.
Kekhawatiran terhadap posisi dolar juga diungkapkan oleh tokoh keuangan dunia seperti CEO BlackRock Larry Fink dan pendiri Bridgewater Associates Ray Dalio.
Keduanya menyoroti bahwa kegagalan AS dalam mengelola defisit fiskal dapat menghancurkan kepercayaan terhadap obligasi pemerintah dan membuka jalan bagi adopsi aset digital.
Fink menegaskan, jika utang terus membengkak tanpa solusi konkret, dominasi ekonomi AS akan terancam dan dunia akan beralih ke aset alternatif yang lebih stabil dan terdesentralisasi seperti Bitcoin. (*)