CIREBON,RAKCER.ID – Standard Chartered, lembaga jasa keuangan multinasional asal Inggris, mengungkapkan bahwa sebanyak 61 perusahaan publik global saat ini menguasai sekitar 3% dari total pasokan Bitcoin (BTC) dunia.
Dalam dua bulan terakhir saja, perusahaan-perusahaan ini telah menambah lebih dari 100.000 BTC ke dalam portofolio mereka, menandakan tren yang semakin kuat menuju adopsi Bitcoin sebagai aset strategis perusahaan.
Simak Ulasan Lengkap Tentang Standard Chartered
Geoff Kendrick, Kepala Riset Aset Digital di Standard Chartered, menyampaikan bahwa jika kepemilikan dari seluruh 61 institusi ini digabungkan, jumlahnya mencapai lebih dari 673.897 Bitcoin.
Baca Juga:Metaplanet Tambah Kepemilikan Bitcoin Jadi 10.000 BTC, Saham Naik 19%Indeks Fear and Greed Crypto Tetap Netral Meski Konflik Timur Tengah Memanas
Jumlah ini setara dengan sekitar 3% dari total pasokan maksimal Bitcoin yang hanya 21 juta koin.
MicroStrategy (MSTR) masih menjadi pemain dominan dalam akumulasi Bitcoin korporat, dengan total kepemilikan sekitar 582.000 BTC.
Selain itu, perusahaan-perusahaan seperti XXI memiliki 31.500 BTC, Galaxy Digital Holdings 12.830 BTC, Metaplanet dari Jepang 7.800 BTC, serta Next Technology dengan 5.833 BTC.
Jika dijumlahkan, kelima perusahaan ini saja telah memegang lebih dari 600.000 BTC, belum termasuk 56 perusahaan lainnya yang terus menambah kepemilikan.
Fenomena ini mencerminkan perubahan signifikan dalam cara perusahaan besar melihat Bitcoin bukan lagi hanya sebagai aset spekulatif, tetapi juga sebagai cadangan kas yang sah dan strategi lindung nilai terhadap inflasi serta ketidakpastian ekonomi global.
Meski demikian, Kendrick tetap mengingatkan bahwa adopsi institusional secara besar-besaran juga membawa risiko.
Salah satunya adalah potensi penurunan harga di bawah harga rata-rata pembelian.
Baca Juga:Ray Dalio Sebut Bitcoin Kini Sudah Diakui sebagai Mata Uang GlobalFidelity Terus Berjuang untuk Mewujudkan ETF Spot Solana
Sekitar 50% dari perusahaan tersebut diketahui membeli Bitcoin di atas harga US$90.000, sehingga koreksi harga yang tajam bisa berdampak signifikan terhadap nilai portofolio mereka. (*)