Potensi Tambang Bitcoin Indonesia Capai Ratusan Keping, Nilainya Bisa Tembus Rp738 Miliar

Tambang Bitcoin Indonesia
Potensi Tambang Bitcoin Indonesia Capai Ratusan Keping, Nilainya Bisa Tembus Rp738 Miliar. Foto: Pinterest - RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON,RAKCER.ID – Indonesia menyimpan potensi besar sebagai pusat penambangan Bitcoin dunia, berkat cadangan energi yang melimpah, terutama dari sumber daya terbarukan seperti panas bumi (geothermal) dan tenaga air (hydropower).

Dengan potensi ini, Indonesia dinilai mampu menambang ratusan Bitcoin yang nilainya bisa mencapai ratusan miliar rupiah.

Simak Ulasan Lengkap Tentang Potensi Tambang Bitcoin Indonesia

Data terbaru menyebutkan bahwa Indonesia memiliki cadangan energi panas bumi sekitar 23 hingga 29 gigawatt (GW), menjadikannya negara dengan cadangan geothermal terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

Baca Juga:SEC Cabut Regulasi Era Gensler, DeFi Dapat Angin SegarApakah Bitcoin Kini Setara Emas sebagai Aset Safe Haven?

Bahkan, sekitar 40% potensi panas bumi dunia berada di Indonesia. Tak hanya itu, Indonesia juga memiliki potensi tenaga air hingga 95 GW.

Namun, pemanfaatan energi tersebut masih sangat terbatas. Pada tahun 2023, energi geothermal yang digunakan baru sekitar 2,3 GW atau hanya 12% dari total potensi, sementara energi baru terbarukan secara keseluruhan baru dimanfaatkan sekitar 6,65 GW atau kurang dari 7%.

Menariknya, untuk menambang satu Bitcoin, dibutuhkan sekitar 266.000 kilowatt jam (kWh) energi listrik.

Dengan sumber daya yang ada, Indonesia diperkirakan bisa menambang hingga 432 Bitcoin, yang jika dikonversi ke rupiah, nilainya bisa mencapai Rp738 miliar.

Sebagai perbandingan, Marathon Digital Holdings, salah satu perusahaan tambang Bitcoin terbesar di dunia, mampu menambang 2.285 BTC dalam satu kuartal dengan total kepemilikan lebih dari 49.000 BTC.

Banyak wilayah di Indonesia juga dekat dengan sumber energi seperti panas bumi dan air, serta energi terbuang, menjadikannya lokasi yang ideal untuk pembangunan fasilitas penambangan Bitcoin berkelanjutan.

Ditambah lagi, surplus listrik di Jawa yang mencapai 27,6 GW pada 2022 membuka peluang pemanfaatan energi yang belum optimal.

Baca Juga:JD.com Siap Adopsi Stablecoin untuk Transaksi EfisienThe Fed Tahan Suku Bunga, Pasar Crypto Merespons Positif di Tengah Ketegangan Global

Dengan pendekatan yang tepat, Indonesia bisa menjadi pemain utama dalam industri pertambangan kripto global. (*)

0 Komentar