“Iran punya hak penuh untuk membela diri. Kami tetap menjalin hubungan yang kuat,” ujarnya singkat.
Namun, sejumlah pengamat menilai Rusia tampak berhati-hati agar tidak terlibat langsung dalam konflik bersenjata dengan AS, terlebih saat hubungan Rusia-AS tengah difokuskan pada isu Ukraina.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan bahwa perkembangan terbaru di Timur Tengah tidak akan mempengaruhi jalur diplomasi antara Moskow dan Washington.
Baca Juga:Brand Ecoprint Halal Yumana Asal Cirebon Disambut Menteri Perdagangan, Siap Guncang Pasar Dunia!Salah Tata Rumah Bisa Bikin Rezeki Seret? Cek 6 Kesalahan Feng Shui Ini!
Dalam sesi Dewan Keamanan PBB, utusan Rusia Vassily Nebenzia bahkan menyindir AS dengan mengingatkan kembali invasi ke Irak tahun 2003.
Saat itu, AS mengklaim Irak memiliki senjata pemusnah massal, yang kemudian terbukti tidak berdasar.
“Kita diminta lagi untuk percaya pada dongeng-dongeng AS. Ini menunjukkan bahwa pelajaran sejarah belum diambil oleh rekan-rekan kita di Washington,” ujar Nebenzia.
Sebagai bentuk respons atas meningkatnya eskalasi, Rusia bersama Cina dan Pakistan secara resmi mengajukan resolusi gencatan senjata tanpa syarat kepada PBB demi mencegah perang yang lebih luas di kawasan.