CIREBON,RAKCER.ID – Harga emas dunia mengalami penurunan tipis setelah sebelumnya sempat menyentuh level US$3.400 per troy ounce.
Saat ini, harga logam mulia tersebut tercatat turun ke level US$3.364.
Simak ulasan lengkap tentang Emas Turun Tipis
Meskipun demikian, para analis pasar tetap menunjukkan optimisme bahwa emas memiliki potensi untuk naik lebih tinggi, mengingat situasi geopolitik global yang masih penuh ketidakpastian, khususnya konflik yang terus memburuk di wilayah Timur Tengah.
Baca Juga:AS Serang Situs Nuklir Iran, Bitcoin Tangguh Sementara Altcoin BerdarahVietnam Siapkan Pertemuan dengan AS untuk Capai Kesepakatan Dagang
Analis memprediksi bahwa dalam jangka menengah hingga panjang, harga emas bisa menembus kisaran US$3.500 hingga US$3.700, terutama jika ketegangan geopolitik terus meningkat dan memicu kekhawatiran pasar.
Emas selama ini dikenal sebagai aset lindung nilai (safe haven) yang cenderung diminati saat terjadi krisis global.
Secara teknikal, emas saat ini memiliki dua zona support yang cukup kuat.
Support pertama berada di kisaran US$3.350, yang merupakan level dukungan dari rata-rata pergerakan 20 hari (20-day simple moving average/SMA).
Support kedua berada di sekitar US$3.320, berdasarkan rata-rata pergerakan 50 hari (50-day SMA).
Kedua zona ini menjadi kunci dalam menentukan arah pergerakan harga emas selanjutnya.
Jika ketegangan geopolitik semakin memburuk, harga emas diprediksi bisa naik ke kisaran US$3.430 hingga US$3.450, sebelum menghadapi resistance utama di level tertingginya sepanjang masa, yaitu US$3.500.
Baca Juga:AI Bisa Tebak Gaji Seseorang Berdasarkan Wajah, Bagaimana Caranya?Presiden Rusia Siap Bekerja Sama dengan Indonesia di Sektor Nuklir-AI
Sebaliknya, apabila situasi mereda dan pasar kembali stabil, ada kemungkinan harga emas akan terkoreksi turun hingga ke level US$3.300 atau bahkan lebih rendah.
Dalam kondisi seperti itu, para investor kemungkinan akan mulai beralih ke aset berisiko lain seperti saham, kripto, atau komoditas energi. (*)