Bukan Cuma FOMO, 7 Alasan Gen Z Susah Nabung 

Bukan Cuma FOMO, 7 Alasan Gen Z Susah Nabung 
Alasan Gen Z susah nabung. Foto: Pinterest/rakcer.id
0 Komentar

Cara Mengatasi Kesulitan Menabung ala Gen Z

Meskipun tantangannya beragam, Gen Z memiliki potensi besar untuk menjadi generasi yang melek finansial. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa diterapkan:

1. Rencanakan Anggaran, Bukan Cuma Catat Pengeluaran!

Jangan hanya mencatat pengeluaran yang sudah terjadi. Buatlah anggaran di awal bulan untuk setiap pos pengeluaran (makanan, transportasi, hiburan, dll.) dan patuhi. Gunakan aplikasi keuangan yang otomatis mengkategorikan pengeluaranmu. Ini membantumu melihat ke mana uangmu pergi dan di mana kamu bisa berhemat.

2. Otomatiskan Tabunganmu

Setiap kali gajian, langsung sisihkan sebagian pendapatan untuk tabungan secara otomatis. Manfaatkan fitur transfer otomatis dari bank ke rekening tabungan terpisah atau akun investasi. Dengan begini, kamu menabung sebelum sempat tergoda untuk menghabiskannya. Anggap saja tabungan itu seperti “tagihan wajib” yang harus dibayar.

3. Tentukan Tujuan Keuangan yang Jelas

Baca Juga:Hyperion: Pohon Tertinggi di Dunia yang Kalahkan Big Ben dan Patung LibertyBatas Maksimal Rumah Subsidi Tetap, Pemerintah Usulkan Penyesuaian Batas Minimal

Menabung tanpa tujuan itu seperti berlayar tanpa peta. Tentukan tujuan keuanganmu (misalnya: dana darurat, DP rumah, liburan impian, modal usaha). Pisahkan tabungan untuk setiap tujuan agar lebih termotivasi. Melihat progress tabungan yang bertumbuh akan jadi dorongan kuat.

4. Bijak Memanfaatkan Teknologi dan Diskon

Teknologi bisa jadi teman atau musuh. Manfaatkan aplikasi e-commerce untuk membandingkan harga, mencari cashback, atau kode diskon yang benar-benar menguntungkan, bukan hanya karena flash sale yang memicu impulsif. Aktifkan notifikasi dari bank atau platform investasimu untuk melihat pertumbuhan dan update penting.

5. Tingkatkan Literasi Keuangan Secara Mandiri

Jangan menunggu diajarkan. Belajar investasi dasar dari YouTube, podcast, blog, atau kursus online gratis. Pahami risiko dan potensi setiap instrumen investasi. Semakin paham, semakin bijak keputusan finansialmu. Bergabunglah dengan komunitas daring yang positif dan saling mendukung untuk belajar bersama.

6. Cari Sumber Pendapatan Tambahan

Jika memungkinkan, maksimalkan keahlian digitalmu untuk mendapatkan side hustle atau pekerjaan freelance. Menjadi content creator, desainer grafis, penerjemah, atau berjualan online bisa menambah pundi-pundi tabunganmu tanpa harus mengganggu pendapatan utama.

7. Praktikkan “Delayed Gratification”

Latih dirimu untuk menunda kesenangan instan. Daripada langsung membeli barang yang diinginkan, coba simpan uangnya selama seminggu atau sebulan.

0 Komentar