CIREBON, RAKCER.ID – Apakah kamu pernah merasakan perubahan dalam siklus menstruasimu yang tidak menentu, nyeri perut yang mengganggu, atau masalah pencernaan tanpa alasan yang jelas? Jika iya, hal itu mungkin bukan hanya sekedar masalah hormonal.
Gejala-gejala tersebut bisa jadi indikasi adanya masalah kesehatan yang cukup umum terjadi pada wanita, seperti kista. Sayangnya, banyak wanita yang tidak menyadari tanda-tanda awal kista karena sering dianggap remeh atau mirip dengan keluhan sehari-hari.
Mengenali tanda-tanda kista pada wanita sejak awal sangat penting agar pengobatannya bisa dilakukan tepat waktu. Mari kita lihat tiga gejala kista pada perempuan yang telah dirangkum dari detikBali, agar kamu semakin peduli terhadap kesehatanmu!
Baca Juga:4 Tips Mencerahkan Ketiak Secara Mudah dan Efektif!5 Perilaku Finansial yang Diam-Diam Menghambat Kemajuan Ekonomi
Mengenal 3 Gejala Kista pada Perempuan, Termasuk Siklus Menstruasi yang Tidak Teratur?
1. Rasa Sakit atau Nyeri yang Tidak Biasa
Salah satu tanda kista yang umum pada wanita adalah timbulnya rasa sakit atau nyeri di bagian bawah perut atau panggul. Rasa sakit ini bisa datang dan hilang, dan sering kali terasa lebih hebat saat menstruasi, berhubungan intim, atau bahkan saat buang air besar.
Kista ovarium, terutama jenis yang besar atau spesifik seperti endometrioma, dapat menimbulkan tekanan pada jaringan sekitarnya dan menyebabkan ketidaknyamanan. Walaupun tidak selalu berarti ada masalah serius, tetaplah waspada jika rasa nyeri terus berlanjut dalam waktu lama atau semakin parah.
Jika kamu merasakan sesuatu yang aneh dengan nyeri yang sering muncul, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mencari tahu penyebabnya.
2. Perubahan Menstruasi yang Tidak Boleh Diabaikan
Apakah kamu merasa siklus haidmu semakin tidak teratur? Apakah aliran darah menstruasimu lebih banyak atau sedikit dari biasanya? Perubahan dalam siklus menstruasi bisa menjadi tanda adanya kista yang sering kali terlupakan.
Kista pada ovarium dapat mempengaruhi produksi hormon estrogen dan progesteron, yang pada akhirnya mempengaruhi siklus menstruasi. Mungkin haid datang dua kali dalam sebulan atau justru terlambat hingga berbulan-bulan. Bahkan, ada sebagian wanita yang mengalami flek di luar siklus haid atau merasakan nyeri hebat saat menstruasi.