CIREBOBN, RAKCER.ID – Siapa sangka, sebuah pesantren di Cirebon justru jadi sorotan nasional berkat kemandiriannya!
Pondok Pesantren Ketitang di Cirebon sukses menunjukkan bahwa pesantren bukan sekadar lembaga tradisional, tapi bisa menjadi pionir inovasi di dunia pendidikan Islam.
Dalam acara puncak Haul KH Salwa Yasin, KH Asror Hasan, dan KM Adnan Amin Asror, serta Haflah Imtihan ke-46 pada Sabtu (28/6/2025), pesantren ini mendapat apresiasi langsung dari Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI).
Baca Juga:Elon Musk Peringatkan, Amerika Bisa Bangkrut Gara-Gara RUU “Indah” TrumpHarga Emas Pegadaian Merosot! Cek Daftar Lengkap Harga Terbaru UBS dan Galeri24 Hari Ini!
Mewakili Menteri Agama, Dr. H. Endi Suhendi Zen, Kepala Subdit Muadalah dan Diniyah Formal Kemenag, menyebut Pesantren Ketitang sebagai contoh nyata pesantren masa kini yang mampu mandiri, maju, dan modern.
Ia bahkan menyoroti keberadaan studio podcast, fasilitas sanitasi modern, dan sistem manajemen pendidikan yang rapi sebagai bukti nyata kemajuan pesantren ini.
“Pesantren Ketitang membuktikan bahwa lembaga Islam bisa beradaptasi tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur. Mereka bukan hanya bertahan, tapi berkembang,” ujar Ajengan Endi.
Namun, ia juga menyoroti realita menyedihkan hanya 5.100 dari 42.000 pesantren yang mendapatkan bantuan Program Kemandirian Pesantren dari Kemenag.
Tahun ini pun, hanya sekitar 1.000 pesantren lagi yang bisa ditambahkan ke daftar penerima. Penyebab utamanya? Data internal pesantren yang lemah dan tidak terupdate.
“Banyak dana tidak bisa disalurkan karena data pesantren tidak sinkron. Kalau ingin maju, mulailah dari pendataan yang valid,” tegasnya.
Ajengan Endi juga menekankan bahwa perjuangan pesantren tidak boleh berhenti di sini. Ia mengajak semua pihak untuk menjaga semangat para kiai yang telah membesarkan pendidikan Islam di Indonesia.
Baca Juga:Stasiun Tanah Abang Resmi Berubah! Ini Rute Baru KRL Rangkasbitung yang Wajib Kamu Tahu!6 Rekomendasi Investasi Jangka Panjang Terbaik untuk Gen Z, Mulai dari Sekarang Biar Nggak Nyesel Nanti
“Perjalanan masih panjang, tapi Kemenag selalu siap bersinergi. Jangan lelah membangun masa depan pesantren,” tutupnya.