CIREBON,RAKCER.ID – Indeks saham utama Amerika Serikat kembali mencetak sejarah di penghujung Juni 2025. S&P 500 melesat ke rekor tertinggi baru di level 6.173, mencatatkan kenaikan bulanan sebesar 4,4% dibandingkan April lalu.
Tidak hanya itu, Nasdaq 100 dan Dow Jones juga menunjukkan performa yang kuat, menandakan sentimen pasar yang kian membaik di tengah ketidakpastian global.
Simak Ulasan Lengkap Tentang Indeks Saham AS Cetak Rekor Baru
Katalis utama dari penguatan ini adalah proyeksi kinerja keuangan perusahaan yang lebih baik dari ekspektasi.
Baca Juga:Tampil Cerah Berseri dengan Hada Labo Shirojyun Ultimate Whitening LotionReview Everwhite Essence Toner: Rahasia Kulit Cerah dan Lembap
Dari 110 perusahaan besar yang telah merilis pandangan terhadap laba kuartal kedua, sebanyak 51 perusahaan menyampaikan prospek yang optimistis.
Jumlah ini melampaui rata-rata proyeksi positif dalam lima dan sepuluh tahun terakhir, menandakan potensi pemulihan ekonomi yang lebih cepat dan solid di sektor korporasi AS.
Optimisme pelaku pasar juga turut didorong oleh data makroekonomi yang stabil dan ekspektasi bahwa suku bunga akan tetap ditahan dalam waktu dekat.
Dengan tekanan inflasi yang mulai mereda dan konsumsi domestik yang tetap kuat, investor tampak percaya diri terhadap keberlanjutan pertumbuhan ekonomi AS dalam paruh kedua tahun ini.
Sementara itu, benua Eropa menunjukkan performa pasar yang bahkan lebih agresif. Indeks Stoxx 600 tumbuh 7% sepanjang 2025, didorong oleh pemulihan sektor energi dan manufaktur.
Indeks DAX Jerman dan IBEX 35 Spanyol mencatatkan kenaikan tajam masing-masing sebesar 20%, menandakan momentum ekonomi kawasan yang kembali pulih pasca tekanan geopolitik awal tahun.
Di Asia, sentimen positif turut menyelimuti pasar regional. Indeks Nikkei 225 Jepang mencatat kenaikan 1,13%, didorong oleh pelemahan yen yang menguntungkan eksportir besar.
Baca Juga:Bank Sentral AS hingga Korea Tahan Suku Bunga di Tengah Ketidakpastian GlobalRic Edelman Soroti Peran Crypto dalam Portofolio Modern
Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan juga menguat 0,63%, di tengah optimisme terhadap pertumbuhan teknologi dan sektor chip.
Namun, tidak semua aset menikmati lonjakan harga. Harga emas justru terus melemah, seiring pergeseran investor dari aset safe haven menuju aset berisiko seperti saham.
Ini menunjukkan bahwa risk appetite pasar global sedang berada pada level yang tinggi.
Secara keseluruhan, rekor baru yang dicetak oleh indeks saham AS menjadi sinyal positif bagi perekonomian global.