Aset Keuangan Negara-Negara BRICS Telah Lampaui US$60 Triliun

Negara BRICS
Aset Keuangan Negara-Negara BRICS Telah Lampaui US$60 Triliun. Foto: Pinterest - RAKCER. ID
0 Komentar

CIREBON,RAKCER.ID – Negara-negara anggota BRICS dan mitranya kini menunjukkan kekuatan ekonomi yang semakin signifikan di panggung global.

Menteri Keuangan Rusia, Anton Siluanov, mengungkapkan bahwa total aset keuangan negara-negara BRICS — termasuk Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan beserta negara berkembang yang baru bergabung seperti Mesir, Ethiopia, Indonesia, Iran, dan Uni Emirat Arab (UEA) telah melampaui angka US$60 triliun.

Simak ulasan lengkap tentang Aset keuangan Negara Negara BRICS

Dalam pernyataannya yang dikutip dari situs resmi New Development Bank (NDB), Siluanov menjelaskan bahwa negara-negara di belahan bumi selatan kini mencakup hampir 70% populasi dunia dan menyumbang sekitar 60% dari total produk domestik bruto (PDB) global.

Baca Juga:KH Abbas Abdul Jamil Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Ulama Pejuang Asal Cirebon yang TerlupakanSentuhan Kemanusiaan Bhayangkara: Polresta Cirebon Bedah Rumah Warga Tak Mampu

Fakta ini mencerminkan transformasi besar dalam distribusi kekuatan ekonomi dunia, di mana dominasi negara-negara Barat mulai diimbangi oleh kekuatan negara berkembang.

Siluanov juga menekankan pentingnya penguatan investasi infrastruktur sebagai salah satu motor pertumbuhan utama.

Ia percaya bahwa pendekatan baru dalam menarik dana investasi sangat diperlukan, salah satunya dengan mengadopsi aset keuangan digital untuk menciptakan arus modal yang lebih stabil dan berkelanjutan.

“Kami membahas langkah-langkah pembayaran lintas batas, pengembangan interaksi antar-penyimpanan, pembentukan kapasitas reasuransi, dan peluncuran metodologi pemeringkatan kredit,” tambahnya.

Langkah-langkah ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama keuangan dan integrasi sistem antarnegara BRICS secara lebih efisien dan independen dari dominasi sistem keuangan Barat.

Tak hanya soal keuangan, Siluanov juga menyoroti pentingnya adaptasi terhadap teknologi baru. Dalam hal ini, kecerdasan buatan (AI) menjadi sorotan utama sebagai peluang strategis yang perlu dioptimalkan oleh negara-negara BRICS.

Inovasi teknologi diyakini mampu meningkatkan efisiensi fiskal dan menciptakan sistem keuangan yang lebih modern, inklusif, dan adaptif terhadap perubahan zaman.

Baca Juga:Sentuhan Kemanusiaan Bhayangkara: Polresta Cirebon Bedah Rumah Warga Tak MampuGeger Penertiban Trusmi ! PKL Teriakkan Nasib di Tengah Gempuran Penataan

Dengan capaian lebih dari US$60 triliun aset keuangan dan langkah strategis yang terus diambil, BRICS kian menunjukkan bahwa mereka bukan sekadar aliansi negara berkembang, melainkan kekuatan ekonomi kolektif yang siap membentuk tatanan dunia multipolar yang lebih seimbang. (*)

0 Komentar