CIREBON,RAKCER.ID – Nama KH Abbas Abdul Jamil kembali mengemuka setelah Pemerintah Kabupaten Cirebon bersama sejumlah tokoh ulama dan sejarawan mendorong pengusulannya sebagai pahlawan nasional.
Ulama kharismatik ini dikenal sebagai pejuang kemerdekaan yang berperan besar dalam perjuangan fisik dan pemikiran melawan penjajahan Belanda dan Jepang, namun hingga kini belum mendapatkan pengakuan setimpal dari negara.
KH Abbas adalah pimpinan Pondok Pesantren Buntet, salah satu pesantren tertua dan paling berpengaruh di Cirebon.
Baca Juga:Sentuhan Kemanusiaan Bhayangkara: Polresta Cirebon Bedah Rumah Warga Tak MampuSentuhan Kemanusiaan Bhayangkara: Polresta Cirebon Bedah Rumah Warga Tak Mampu
Simak Ulasan Lengkap Tentang KH Abbas Abdul Jamil Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
Ia bukan hanya tokoh agama, tetapi juga seorang komandan perjuangan yang menggerakkan para santri dan masyarakat untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan.
Salah satu kontribusinya yang paling dikenal adalah keterlibatannya dalam pertempuran heroik 10 November 1945 di Surabaya, di mana pasukannya ikut membantu perlawanan arek-arek Suroboyo melawan pasukan Sekutu.
Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, menyatakan bahwa KH Abbas layak mendapat gelar pahlawan nasional karena jasanya yang luar biasa dalam sejarah bangsa. “Beliau tidak hanya berdakwah, tapi juga memimpin perlawanan fisik melawan penjajah.
Ini adalah bentuk jihad nyata yang perlu dihargai oleh negara,” ujar Imron dalam pernyataannya.
Dorongan pengusulan ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Nahdlatul Ulama, akademisi, dan masyarakat luas.
Berkas usulan kini tengah dalam proses pengumpulan dokumen dan kajian historis untuk diserahkan ke pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial.
Sejarawan dan budayawan setempat menyebut bahwa KH Abbas adalah figur penting yang sering luput dari narasi arus utama sejarah nasional.
Baca Juga:Geger Penertiban Trusmi ! PKL Teriakkan Nasib di Tengah Gempuran PenataanTransformasi Sentra Batik di Kawasan Trusmi Jadi Magnet Wisata Baru Cirebon
Padahal, kontribusinya sejajar dengan tokoh-tokoh besar lainnya yang telah lebih dulu mendapat gelar pahlawan nasional.
Masyarakat Cirebon berharap agar pengusulan ini segera mendapat respon positif dari pemerintah.
Dengan diakuinya KH Abbas sebagai pahlawan nasional, generasi muda dapat belajar dan meneladani nilai-nilai perjuangan, keberanian, serta komitmen terhadap bangsa dan agama yang beliau wariskan.
Pengakuan ini bukan hanya penghargaan terhadap seorang tokoh, tetapi juga bentuk pelestarian sejarah perjuangan pesantren dan peran ulama dalam kemerdekaan Indonesia. (*)