Short Trader Ini Rugi Rp800 Miliar Gara-Gara Salah Prediksi Bitcoin

Short Trader
Short Trader Ini Rugi Rp800 Miliar Gara-Gara Salah Prediksi Bitcoin. Foto: Pinterest - RAKCER. ID
0 Komentar

CIREBON,RAKCER.ID – Pasar crypto kembali menunjukkan sisi liarnya.

Seorang trader yang mengambil posisi short terhadap Bitcoin (BTC) tercatat mengalami kerugian luar biasa setelah harga BTC melonjak tak terduga.

Trader tersebut dilaporkan mengalami likuidasi senilai US$51,56 juta, atau setara Rp836 miliar, di exchange HTX—menjadikannya sebagai likuidasi tunggal terbesar dalam 24 jam terakhir, Kamis (10/07).

Simak ulasan lengkap tentang Short Trader Ini Rugi Rp800 Miliar

Peristiwa ini menjadi pengingat kuat akan tingginya risiko di pasar aset digital, terutama saat volatilitas melonjak.

Baca Juga:Sundial Raih Dana $23 Juta untuk Ubah Cara Pengambilan Keputusan Berbasis Data dengan AIBrain Max Platform AI Baru yang Permudah Integrasi Antar Aplikasi

Trader tersebut tampaknya memprediksi penurunan harga BTC, namun justru sebaliknya terjadi: Bitcoin menembus level tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH) di US$112.000, didorong oleh sentimen positif pasca rilis risalah FOMC (Federal Open Market Committee) Juni oleh The Fed.

Lonjakan harga yang tak terduga ini tidak hanya menelan satu korban.

Sebanyak 113.652 trader lainnya juga mengalami likuidasi, dengan total nilai mencapai US$527 juta.

Dari jumlah tersebut, posisi short menjadi yang paling menderita, dengan nilai likuidasi sebesar US$463 juta, sementara posisi long hanya sebesar US$64 juta.

Ini menunjukkan bahwa mayoritas pelaku pasar bertaruh terhadap penurunan harga dan mereka kalah telak.

Selain HTX, sejumlah exchange besar juga mencatat angka likuidasi tinggi.

Binance menempati posisi teratas dengan nilai likuidasi mencapai US$136 juta, disusul oleh Bybit (US$135 juta), HTX (US$94 juta), dan Gate (US$80 juta).

Angka-angka ini menggarisbawahi betapa besar eksposur leveraged trading di pasar crypto saat ini.

Baca Juga:MemOS Sistem Operasi Baru yang Buat AI Punya Ingatan Seperti ManusiaMengapa Sektor Teregulasi Masih Waspada terhadap Open Agent seperti MCP

Lonjakan Bitcoin ke atas US$112.000 disebut sebagai reaksi pasar terhadap sinyal dovish dari The Fed, yang mengisyaratkan pendekatan lebih hati hati terhadap kenaikan suku bunga di masa depan.

Hal ini memicu gelombang optimisme di kalangan investor, mendorong harga aset berisiko seperti crypto ke atas.

Sementara itu, likuidasi massal terhadap posisi short memicu short squeeze, yakni kondisi di mana posisi short terpaksa ditutup karena kerugian, yang secara otomatis menciptakan tekanan beli tambahan.

Ini yang membuat lonjakan harga semakin tajam dan cepat.

0 Komentar