Cifest 2025: Langkah Nyata Cirebon Dorong UMKM dan Ekonomi Kreatif

Cifest 2025
Cifest 2025: Langkah Nyata Cirebon Dorong UMKM dan Ekonomi Kreatif. Foto: Pinterest - RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Pemerintah Kota Cirebon kembali menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan ekonomi lokal dengan menyelenggarakan Cifest 2025 (Cirebon Festival).

Gelaran ini berlangsung pada 27–29 Juni 2025 di bekas pabrik rokok kawasan Lemahwungkuk, dan menjadi salah satu ajang pameran ekonomi kreatif terbesar di wilayah Cirebon tahun ini.

Simak Ulasan Lengkap Tentang Cifest 2025

Mengusung semangat “Kreativitas untuk Semua”, Cifest 2025 menghadirkan 76 tenant UMKM dari berbagai sektor, mulai dari kuliner, fashion, kerajinan tangan, hingga produk berbasis teknologi lokal.

Baca Juga:Tragedi Gunung Kuda Saat Tambang Mengorbankan NyawaSkintific 4D Hyaluronic Toner untuk Kulit Lembap dan Tangguh

Tak hanya pelaku usaha kecil, acara ini juga melibatkan 18 perguruan tinggi dan lembaga seni budaya, yang turut menampilkan pertunjukan seni kontemporer, tari tradisional, dan workshop interaktif.

Wali Kota Cirebon, Drs. H. Azis Syamsuddin, dalam sambutannya menyatakan bahwa Cifest bukan sekadar festival biasa, melainkan momentum strategis untuk memperkuat pondasi ekonomi masyarakat berbasis kreativitas.

“Kami ingin UMKM naik kelas, dikenal tidak hanya di Cirebon tapi juga secara nasional. Lewat Cifest, kita buka ruang kolaborasi antara pelaku usaha, akademisi, dan generasi muda,” ujarnya.

Cifest 2025 juga menandai transformasi kawasan pabrik rokok yang sudah tidak aktif menjadi zona kreatif terpadu.

Pemerintah berencana menjadikan lokasi tersebut sebagai “Creative Hub” permanen, yang bisa digunakan untuk pelatihan, pameran produk UMKM, serta aktivitas komunitas.

Salah satu pelaku usaha yang ikut serta, Dini Rahmawati, pemilik brand batik modern “Ranti Kencana,” mengaku mendapat respons positif dari pengunjung.

“Banyak yang beli langsung, tapi yang lebih penting, kami bisa bangun jaringan. Ada juga tawaran dari investor lokal,” katanya.

Baca Juga:Segarkan dan Seimbangkan Kulitmu dengan NPUREKulit Lebih Sehat dengan True to Skin Mugwort Cica

Kegiatan lain yang menyita perhatian adalah panggung seni malam hari, yang menampilkan kolaborasi antara seniman muda Cirebon dan musisi lokal.

Acara ini menjadi magnet tersendiri bagi generasi muda, yang biasanya jauh dari kegiatan pameran UMKM.

Di sisi lain, akademisi dari Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon juga mengadakan talkshow bertema “Digitalisasi UMKM Pasca-Pandemi.”

Acara ini menyajikan wawasan seputar pemasaran digital, e-commerce, dan pengelolaan keuangan berbasis aplikasi topik yang sangat dibutuhkan UMKM saat ini.

0 Komentar