Cikeusal Krisis Air Bersih Akibat 40 Tahun Tambang Semen

Cikeusal Krisis Air Bersih
Dampak Empat Dekade Tambang Air jadi Mengering, Cikeusal Krisis Air Bersih. Foto: Pinterest - RAKCER.ID
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Warga Desa Cikeusal, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, kini hidup dalam krisis air bersih yang kian memprihatinkan.

Penyebab utamanya adalah aktivitas tambang semen yang telah berlangsung selama lebih dari 40 tahun, menggerus sumber mata air alami dan merusak sistem ekologi yang selama ini menopang kehidupan masyarakat.

Menurut pengakuan warga, air sumur yang dulu melimpah kini nyaris tidak mengalir.

Baca Juga:Tangis Haru Sambut Jenazah Tasmi, PMI Cirebon yang Meninggal di MalaysiaCifest 2025: Langkah Nyata Cirebon Dorong UMKM dan Ekonomi Kreatif

Debit mata air menurun drastis, bahkan beberapa titik sudah benar-benar kering.

Simak Ulasan Lengkap Tentang Cikeusal Krisis Air Bersih

Warga terpaksa membeli air bersih dari luar desa dengan harga mahal, atau mengambil air dari sumber yang letaknya cukup jauh dan tidak selalu aman untuk dikonsumsi.

“Kami dulu tidak pernah beli air. Sekarang setiap minggu harus keluar uang buat beli air tangki. Kalau tidak, ya pakai air keruh dari sisa-sisa saluran,” ujar Saminah (48), ibu rumah tangga yang tinggal di Dusun Cikeusal Girang.

Tambang semen yang beroperasi di wilayah Cikeusal umumnya dilakukan oleh perusahaan besar dan telah berizin.

Namun, dalam praktiknya, aktivitas penambangan kerap menimbulkan dampak lingkungan jangka panjang, termasuk deforestasi, pengerukan bukit, hingga perusakan area resapan air tanah.

Warga menyebut bahwa pemerintah daerah cenderung lambat menangani keluhan mereka.

Beberapa LSM lingkungan, seperti Forum Hijau Gempol, telah melakukan riset independen dan menemukan bahwa lebih dari 70% mata air di Cikeusal mengalami penurunan kualitas dan kuantitas air dalam 10 tahun terakhir.

Hasil pemetaan geologi juga menunjukkan bahwa kawasan tambang yang aktif berada di atas jalur resapan air utama untuk wilayah Gempol dan sekitarnya.

Baca Juga:Tragedi Gunung Kuda Saat Tambang Mengorbankan NyawaSkintific 4D Hyaluronic Toner untuk Kulit Lembap dan Tangguh

“Tambang ini menyumbang keuntungan besar, tapi menyisakan beban hidup bagi masyarakat lokal. Ini bentuk ketimpangan struktural dalam pengelolaan sumber daya alam,” ujar Dodi Surya, koordinator Forum Hijau Gempol.

Pemerintah Kabupaten Cirebon menyatakan akan melakukan kajian ulang terhadap dampak lingkungan dari aktivitas tambang di Cikeusal.

Namun hingga kini, belum ada langkah nyata berupa penangguhan izin atau pemulihan sumber air.

Warga menilai tindakan pemerintah masih sebatas wacana dan tidak berpihak pada kepentingan jangka panjang warga desa.

0 Komentar