CIREBON, RAKCER.ID – Suasana haru menyelimuti kedatangan jenazah Tasmi (47 tahun), Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kota Cirebon yang meninggal dunia di Malaysia.
Kepulangan almarhumah pada awal Juli 2025 ini disambut langsung oleh pihak keluarga, tetangga, serta jajaran Pemerintah Kota Cirebon di Bandara Soekarno Hatta, sebelum dibawa ke kampung halamannya di Kecamatan Harjamukti, Cirebon.
Simak Ulasan lengkap Tentang Sambut Jenazah Tasmi
Tasmi, yang telah bekerja lebih dari 10 tahun sebagai asisten rumah tangga di Negeri Jiran, dikabarkan meninggal dunia akibat komplikasi penyakit yang ia derita.
Baca Juga:Cifest 2025: Langkah Nyata Cirebon Dorong UMKM dan Ekonomi KreatifTragedi Gunung Kuda Saat Tambang Mengorbankan Nyawa
Menurut informasi yang dihimpun dari keluarga dan Konsulat Jenderal RI di Kuala Lumpur, Tasmi sempat dirawat beberapa hari sebelum akhirnya meninggal pada akhir Juni 2025.
Pemulangan jenazah Tasmi difasilitasi oleh Pemerintah Kota Cirebon, dengan dukungan dari Wakil Wali Kota Cirebon, Hj. Siti Farida, S.Pd., M.M.
Pemkot turut membantu proses administrasi, pendampingan keluarga, hingga pemakaman.
“Kami turut berduka atas wafatnya almarhumah Tasmi, seorang pejuang devisa. Pemerintah Kota hadir untuk memastikan hak dan kepentingan keluarganya terpenuhi,” ujar Siti Farida saat mendampingi keluarga di rumah duka, seperti dilansir dari laporan RRI Cirebon.
Isak tangis keluarga pecah saat peti jenazah tiba di rumah duka. Tetangga dan kerabat tampak memadati halaman rumah sejak pagi.
Warga mengenal Tasmi sebagai sosok pekerja keras yang gigih membantu keluarganya keluar dari kesulitan ekonomi.
“Beliau orang baik. Sudah belasan tahun merantau, pulang-pulang dalam peti. Kami semua kehilangan,” ucap Murni, tetangga sekaligus sahabat Tasmi.
Kisah Tasmi kembali membuka mata publik terhadap realitas hidup para pekerja migran, terutama perempuan, yang bekerja di sektor domestik di luar negeri.
Baca Juga:Skintific 4D Hyaluronic Toner untuk Kulit Lembap dan TangguhSegarkan dan Seimbangkan Kulitmu dengan NPURE
Meski menjadi tulang punggung keluarga dan penyumbang devisa negara, banyak PMI yang masih menghadapi keterbatasan perlindungan hukum, fasilitas kesehatan, dan pendampingan kerja.
Menurut data BP2MI (Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia), sepanjang tahun 2024–2025, sedikitnya 300 jenazah PMI dipulangkan dari berbagai negara, terutama dari Malaysia, Hong Kong, dan Arab Saudi. Mayoritas dari mereka meninggal akibat sakit atau kecelakaan kerja.