CIREBON,RAKCER.ID – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) terus memperkuat komitmennya dalam menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila kepada generasi muda.
Kali ini, BPIP menggandeng sejumlah perguruan tinggi dan komunitas pemuda di Cirebon untuk menyosialisasikan pentingnya ideologi negara dalam menghadapi tantangan era digital.
Kegiatan yang berlangsung di Kota Cirebon pada awal pekan ini mengangkat tema “Penguatan Nilai Pancasila bagi Generasi Z dalam Era Transformasi Digital”. Ratusan mahasiswa, pelajar, serta perwakilan organisasi kepemudaan hadir dalam seminar dan dialog interaktif bersama para narasumber dari BPIP, akademisi, dan tokoh masyarakat.
Baca Juga:DPRD Desak Evaluasi Total Direksi PAM Tirta Giri Nata CirebonKebakaran Hebat Landa Pabrik Briket Cirebon, Api Diduga Akibat Oven Overheat
Simak Ulasan Lengkap Tentang BPIP Gencarkan Nilai Pancasila
Wakil Kepala BPIP, Karjono, menegaskan bahwa generasi muda, khususnya Gen Z, memiliki peran vital dalam menjaga keutuhan bangsa.
Namun, di tengah derasnya arus informasi global dan meningkatnya polarisasi sosial akibat media digital, nilai-nilai Pancasila dinilai mulai tergerus.
“Pancasila bukan sekadar hafalan, tapi harus menjadi pedoman dalam berpikir, bersikap, dan bertindak di ruang nyata maupun digital,” ujar Karjono dalam sambutannya.
Ia menambahkan bahwa saat ini banyak anak muda terjebak dalam informasi yang menyesatkan, ujaran kebencian, dan narasi intoleran yang tersebar luas di media sosial.
Oleh karena itu, membekali mereka dengan kesadaran ideologi yang kuat menjadi prioritas nasional untuk menciptakan generasi yang kritis namun tetap berakar pada nilai-nilai kebangsaan.
Kegiatan di Cirebon ini merupakan bagian dari program nasional BPIP yang digelar di berbagai kota besar dan menengah di Indonesia.
Selain seminar, BPIP juga mengadakan pelatihan pembuatan konten digital bertema Pancasila, dengan harapan agar nilai-nilai luhur bangsa bisa disebarkan melalui medium yang dekat dengan keseharian Gen Z.
Baca Juga:Dua Ibu Rumah Tangga di Cirebon Ditangkap karena Edarkan Obat KerasSkandal Dana PIP di SMAN 7 Cirebon Terkuak, 4 Orang Jadi Tersangka
Salah satu peserta, Riska (20), mahasiswi Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ), mengaku antusias mengikuti acara ini karena menurutnya pembahasan Pancasila selama ini masih terlalu teoritis di bangku kuliah.
Lewat pendekatan digital dan diskusi terbuka, ia merasa nilai-nilai tersebut lebih mudah dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Saya jadi sadar bahwa nasionalisme itu bukan cuma soal upacara, tapi juga bagaimana kita menyaring informasi dan menjaga etika di media sosial,” ujarnya.