4. Gunakan Air Es dalam Adonan
Menggunakan air es bukan sekadar trik tradisional, tetapi sudah terbukti secara ilmiah. Air dingin memperlambat pembentukan gluten dalam adonan, menghasilkan tekstur yang lebih renyah dan tidak keras. Selain itu, suhu rendah membuat adonan langsung mengering ketika bersentuhan dengan minyak panas.
Dalam buku The Science of Cooking oleh Dr. Stuart Farrimond, disebutkan bahwa pendinginan adonan sebelum digoreng membantu menghasilkan lapisan luar yang lebih crispy.
5. Goreng dengan Minyak Banyak dan Suhu Stabil
Gunakan teknik deep frying dengan minyak panas yang merata, pada suhu sekitar 170–180°C. Minyak yang terlalu sedikit atau suhu yang terlalu rendah akan membuat adonan menyerap minyak secara berlebihan dan tekstur menjadi basah.
Tips penting:
Jangan menggoreng terlalu banyak sekaligus, agar suhu minyak tetap stabil.
Baca Juga:Rahasia Rumah Adem dan Instagramable? Coba 8 Cara Buat Taman Minimalis Ini4 Inspirasi Ruang Tamu Outdoor, Bikin Rumah Makin Estetik dan Adem!
Gunakan termometer minyak atau uji dengan sedikit adonan: jika langsung mengapung dan berbuih banyak, berarti suhu sudah tepat.
6. Tiriskan dengan Benar dan Jangan Langsung Ditutup
Setelah pisang matang, tiriskan di atas rak kawat atau tisu dapur agar kelebihan minyak menetes. Jangan menutup pisang goreng yang masih panas karena uap air akan terperangkap dan menyebabkan tekstur menjadi lembek.
Biarkan pisang berada di suhu ruang selama minimal 5–10 menit sebelum dikonsumsi atau disimpan.
Membuat pisang goreng crispy tahan lama tidak hanya bergantung pada bahan, tetapi juga pada teknik pengolahan.
Pemilihan pisang yang tepat, kombinasi adonan, penggunaan air es, teknik menggoreng, hingga cara meniriskan semuanya saling mendukung untuk menghasilkan tekstur yang renyah dan tahan lama.
Dengan memahami prinsip dasar memasak dan sedikit pendekatan ilmiah, Anda kini bisa membuat pisang goreng yang renyah bahkan setelah dingin—setara kualitasnya dengan jajanan kaki lima terbaik.