CIREBON, RAKCER.ID – Perawatan kulit kini telah menjadi bagian integral dari gaya hidup modern, terlebih dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan skin.
Namun demikian, terdapat sejumlah praktik yang tampaknya sederhana, namun berisiko tinggi merusak integritas kulit apabila dilakukan secara terus-menerus.
Berikut tujuh kesalahan perawatan wajah yang umum terjadi, lengkap dengan penjelasan ilmiahnya:
1. Mencampur Bahan Aktif Tanpa Jeda Waktu
Baca Juga:Ini Arti Loud Budgeting, Gaya Atur Uang Ala Gen Z yang Bikin Hidup Lebih TenangFenomena Money Dysmorphia Bikin Gen Z Selalu Merasa "Kurang", Padahal Gajinya Aman
Penggunaan bahan aktif seperti asam alfa-hidroksi (AHA), asam beta-hidroksi (BHA), retinoid, dan vitamin C secara simultan tanpa jeda dapat meningkatkan risiko iritasi epidermis, eritema, dan pengelupasan.
Pendekatan yang lebih aman adalah menerapkan prinsip buffering dengan memberi jeda waktu antar penggunaan bahan aktif, atau mendistribusikannya dalam rutinitas pagi dan malam, sebagaimana disarankan oleh pakar estetika seperti Joanna Czech.
2. Kontak Langsung antara Ponsel dan Wajah
Permukaan ponsel cerdas diketahui sebagai tempat berkembang biak berbagai mikroorganisme patogen.
Kontak berulang antara layar ponsel dan wajah dapat memperparah kondisi kulit seperti jerawat (acne mechanica) akibat kontaminasi bakteri dan gesekan mekanis.
Pembersihan rutin menggunakan cairan antiseptik atau tisu alkohol disarankan untuk meminimalisir transmisi mikroba.
3. Posisi Tidur yang Menekan Wajah
Tidur dengan posisi menyamping atau tengkurap berpotensi mempercepat pembentukan garis-garis halus dan kerutan melalui tekanan mekanis berulang.
Sarung bantal berbahan sutra atau satin memiliki koefisien gesekan rendah dan mampu mempertahankan kelembapan kulit, sehingga lebih direkomendasikan dibandingkan katun.
4. Mengambil Produk dari Jar tanpa Alat Aplikator
Baca Juga:6 Kebiasaan Sepele Ini Bisa Bikin Kamu Jatuh Miskin Tanpa Disadari4 Kebiasaan Sepele yang Bikin Keuangan Boncos Tanpa Disadari
Kebiasaan mengambil produk skincare langsung menggunakan tangan meningkatkan risiko kontaminasi mikroba, yang dalam jangka panjang dapat merusak stabilitas kimia produk dan memicu reaksi inflamasi pada kulit. Penggunaan spatula steril atau aplikator khusus direkomendasikan untuk menjaga kebersihan formulasi.
5. Menghindari Pelembap bagi Kulit Berminyak
Anggapan bahwa kulit berminyak tidak memerlukan pelembap merupakan miskonsepsi yang dapat memperburuk kondisi kulit. Dehidrasi epidermis akan merangsang kelenjar sebaceous memproduksi lebih banyak sebum. Oleh karena itu, penggunaan moisturizer berbasis air yang non-komedogenik menjadi solusi ideal untuk menjaga keseimbangan hidrasi tanpa menyumbat pori-pori.