Fenomena Money Dysmorphia Bikin Gen Z Selalu Merasa "Kurang", Padahal Gajinya Aman

Fenomena Money Dysmorphia Bikin Gen Z Selalu Merasa \"Kurang\", Padahal Gajinya Aman
Fenomena Money Dysmorphia. Foto: Pinterest/rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Di tengah gempuran media sosial, obrolan soal inflasi, dan gaya hidup serba cepat, makin banyak anak muda yang merasa gak pernah cukup secara finansial.

Padahal kalau dicek, penghasilan dan tabungannya sebenarnya aman-aman aja.

Fenomena ini disebut money dysmorphia, dan kini jadi masalah nyata di kalangan Gen Z dan milenial.

Money dysmorphia adalah kondisi saat seseorang merasa tidak aman secara finansial, meskipun secara objektif kondisi keuangannya baik-baik saja.

Baca Juga:4 Kebiasaan Sepele yang Bikin Keuangan Boncos Tanpa DisadariNabung Udah, Tapi Kok Keuangan Masih Gitu-Gitu Aja? Mungkin Ini Penyebabnya!

Jadi, meski gaji cukup, tagihan aman, dan ada tabungan, tetap saja merasa kurang.

Rasa cemas ini bukan soal angka di rekening, tapi soal persepsi. Dan sayangnya, persepsi ini bisa menghancurkan mental dan keuangan kalau dibiarkan terus.

Tanda-Tanda Kamu Mengalami Money Dysmorphia

Coba perhatikan, apakah kamu merasakan hal-hal ini?

1. Selalu merasa kurang meski pemasukan stabil.

2. Cemas berlebihan soal uang, bahkan untuk hal kecil.

3. Tertekan ingin terlihat sukses seperti yang ditampilkan di media sosial.

4. Sering membandingkan diri dengan orang lain dan merasa kalah.

5. Menutupi kondisi finansial karena takut dinilai gagal.

6. Kalau sebagian besar jawabannya “iya”, bisa jadi kamu sedang mengalami money dysmorphia.

Apa Penyebabnya?

Fenomena ini tidak muncul tiba-tiba. Beberapa pemicu umum antara lain:

1. Tekanan sosial dari media sosial yang menampilkan gaya hidup “sempurna”.

2. Kurangnya edukasi finansial sejak dini.

3. Budaya konsumtif dan pamer yang makin jadi tren.

4. Standar sukses yang tidak realistis karena pengaruh lingkungan dan internet.

Bahaya Money Dysmorphia Kalau Dibiarkan

Masalah ini bukan cuma bikin kamu stres, tapi juga bisa bikin:

1. Pengeluaran jadi gak terkontrol.

2. Gaya hidup lebih besar pasak daripada tiang.

3. Keputusan finansial jadi impulsif dan berisiko.

4. Kesehatan mental terganggu.

Ujung-ujungnya? Bisa terjebak utang atau bahkan bangkrut hanya demi mengejar validasi sosial.

Cara Mengatasi Money Dysmorphia

Tenang, kamu bisa keluar dari perangkap ini dengan langkah-langkah berikut:

1. Tingkatkan Literasi Keuangan

Pelajari cara mengatur keuangan, mulai dari budgeting, menabung, investasi, hingga dana darurat.

2. Tetapkan Tujuan Finansial yang Realistis

Baca Juga:Terjerat Pinjol Bikin Sesak Nafas? Ini Cara Cerdas Keluar dari Lingkaran Utang Digital!Gaji Selalu Habis di Tengah Bulan? Coba 3 Tips Budgeting Simpel Ini Biar Dompet Nggak Menjerit!

Punya target yang jelas bikin kamu lebih fokus dan gak gampang tergoda gaya hidup orang lain.

0 Komentar