CIREBON, RAKCER.ID – Sebanyak 700 dosen CPNS diketahui mengundurkan diri dalam waktu singkat setelah diangkat menjadi ASN.
Fenomena ini membuka mata publik bahwa sistem rekrutmen, penempatan, dan kesejahteraan dosen di Indonesia perlu diperbaiki agar profesi ini tetap diminati dan kompetitif di era modern.
Banyak dari mereka yang mundur karena penempatan tidak sesuai keahlian, lokasi kerja terlalu jauh dari domisili, atau beban kerja tinggi tanpa tunjangan memadai.
Baca Juga:Guru ASN Dapat Tunjangan Setiap Bulan! Tugas Wali Kelas Kini Diakui Resmi Pada Tahun 2025Mulai 2025, Lulusan PPG Langsung Bisa Jadi Guru PPPK! Ini Kabar Baik dan Syarat Tunjangan Sertifikasinya
Ini menunjukkan bahwa menjadi dosen ASN tidak selalu menarik, terutama bagi generasi muda yang juga mempertimbangkan kualitas hidup dan prospek karier.
Pemerintah perlu segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem rekrutmen dan penempatan CPNS, termasuk memperhatikan aspirasi pelamar saat memilih lokasi penempatan.
Selain itu, tunjangan dan fasilitas kerja juga harus ditingkatkan agar profesi dosen tidak ditinggalkan oleh tenaga pendidik yang potensial.
Di sisi lain, menjelang seleksi CPNS 2025, marak penipuan berkedok bimbingan belajar (bimbel) CPNS. Banyak situs palsu yang menawarkan program tryout, bimbel, bahkan “jalur cepat jadi ASN” dengan mengatasnamakan BKN.
Salah satunya adalah situs asn.or.id yang mencatut logo BKN dan mengklaim soal tryout resmi berasal dari instansi tersebut.
Menanggapi hal ini, BKN dan KemenPANRB menegaskan bahwa mereka tidak pernah bekerja sama dengan pihak manapun dalam menyediakan bimbel atau layanan seleksi CPNS.
Semua informasi resmi hanya diumumkan melalui portal
https://sscasn.bkn.go.id atau media sosial resmi BKN dan KemenPANRB.
Baca Juga:Taspen Ungkap Kabar Gembira, Pensiunan PNS Golongan I-IV Siap Terima Santunan Uang Duka!Abdul Mu’ti Dorong Pesantren Kuasai Ilmu Sains dan Teknologi, Tapi Tetap Berbasis Agama
Masyarakat diimbau untuk berhati-hati terhadap bimbel atau situs dengan domain mencurigakan (selain .go.id), yang menawarkan fasilitas berbayar seperti soal resmi, tryout premium, hingga janji “pasti lulus”. Ini adalah modus penipuan yang merugikan secara materi dan bisa menyesatkan pelamar.
Agar tidak tertipu, perhatikan tips berikut:
1. Pastikan situs menggunakan domain .go.id.
2. Jangan percaya pada bimbel yang menjanjikan lulus tanpa tes atau jalur dalam.
3. Hindari membayar bimbel yang mengaku bekerja sama dengan BKN atau KemenPANRB.
4. Ikuti hanya informasi dari situs resmi pemerintah dan akun media sosial terverifikasi.