Abdul Mu’ti Dorong Pesantren Kuasai Ilmu Sains dan Teknologi, Tapi Tetap Berbasis Agama

Abdul Mu’ti Dorong Pesantren Kuasai Ilmu Sains dan Teknologi, Tapi Tetap Berbasis Agama
Abdul Mu\'ti Kemendikdasmen. Foto: Pinterest/rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Pesantren selama ini dikenal sebagai pusat pendidikan agama. Namun menurut Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, sudah saatnya pesantren juga membuka diri terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics).

Menurut Mu’ti, penguasaan ilmu sains dan teknologi sangat penting agar lulusan pesantren bisa bersaing di dunia modern.

Ia menekankan bahwa integrasi antara ilmu agama dan sains bukan hanya mungkin dilakukan, tapi juga perlu didorong secara aktif.

Baca Juga:Jangan Panik! Ternyata Rekening Pasif Masih Bisa Terima Transfer, Ini SyaratnyaApakah Rekening Pasif Bisa Menerima Transfer? Ini Penjelasannya!

Dengan begitu, pesantren tidak hanya mencetak santri yang paham agama, tapi juga melek teknologi dan punya bekal untuk menghadapi tantangan zaman.

Pentingnya Penguasaan STEM di Pesantren

Mu’ti menyampaikan bahwa banyak tantangan masa depan yang membutuhkan kemampuan berpikir kritis, logis, dan berbasis data semua itu bisa dilatih melalui pembelajaran STEM.

Pesantren, katanya, tidak boleh tertinggal dan harus mengambil peran strategis dalam mencetak generasi yang tidak hanya saleh secara spiritual, tetapi juga siap bersaing di bidang profesional dan teknologi.

“Santri harus dibekali kemampuan berpikir ilmiah, tapi tetap menjunjung tinggi nilai-nilai agama,” ujar Mu’ti dalam salah satu forum pendidikan.

Agama dan Sains Bukan Dua Hal yang Bertentangan

Mu’ti juga membantah anggapan bahwa agama dan sains adalah dua hal yang berseberangan. Justru, dalam sejarah Islam, banyak tokoh ulama yang juga merupakan ilmuwan besar.

Karena itu, integrasi keduanya sangat memungkinkan, bahkan sangat dibutuhkan dalam konteks pendidikan modern.

Menurutnya, model pendidikan integratif ini akan melahirkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga memiliki dasar moral dan spiritual yang kuat.

Baca Juga:Kiwi: Buah Asam Manis yang Kaya Manfaat untuk TubuhGandeng Tiongkok, Indonesia Siap Revolusi AI di Pertanian & Perikanan!

Pesantren Masa Depan: Melek Digital dan Tetap Berkarakter

Mu’ti berharap pesantren-pesantren di Indonesia bisa mulai merancang kurikulum yang memadukan kajian keislaman dengan ilmu sains dan teknologi terkini termasuk digitalisasi, coding, hingga kecerdasan buatan (AI). Hal ini penting agar lulusan pesantren tetap relevan di era industri 4.0 dan society 5.0.

0 Komentar