CIREBON, RAKCER.ID – Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, keamanan data menjadi hal yang sangat penting. Kemajuan teknologi ini hadir bersamaan dengan bertambahnya kompleksitas ancaman cybersecurity dan berbagai Jenis Ancaman Cybersecurity pada keamanan data.
Sehingga kita perlu memahami berbagai jenis ancaman untuk melindungi data pribadi dan korporat, ancaman maupun serangan tidak hanya terjadi di dunia nyata tetapi juga marak terjadi saling menyerang di cyberspace.
Menurut World Bank, berdasarkan data ITU (International Telecommunication Union) porsi pengguna internet di dunia adalah sekitar 49 persen populasi di tahun 2017, porsi tersebut meningkat pesat dibandingkan tahun 2000 yang hanya sekitar 6,7 persen.
Baca Juga:Rekomendasi Parabotan Rumah Estetik dan Murah Tahun 2025Inilah 5 Manfaat Buah Nanas Madu untuk kesehatan
Serupa dengan hal itu, Internet World Stats memperkirakan porsi pengguna internet di dunia adalah sebesar 64,2 persen populasi pada kuartal pertama di tahun 2021.
Adapun jumlah pengguna internet yang diperkirakan itu adalah sebanyak lebih dari 5 miliar, jumlah tersebut meningkat sekitar 1.300 persen dibandingkan tahun 2000.
Penyerangan di cyberspace paling dikenal yang melahirkan istilah cyber attack terjadi pada tahun 1988 dalam peristiwa The Morris Worm.
Pada saat itu, seorang mahasiswa pascasarjana di Cornell University New York, Amerika yang Robert Tapan Morris berhasil menyebarkan virus (morris worm) pada sebagian besar komputer di Amerika Serikat dan mematikan sekitar 10 persen komputer di dunia yang pada saat itu sedang terhubung ke internet.
Pelaku cyber attack pada dasarnya adalah orang yang menguasai algoritma dan pemrograman komputer untuk menciptakan kode/script.
Mereka mampu menganalisa celah pada sistem sehingga memanfaatkan celah tersebut untuk memasuki sistem komputer secara illegal dan melakukan pengrusakan data. Lalu Jenis Ancaman Cybersecurity apa saja kah itu, berikut adalah pembahasanya.
1. Spoofing
Spoofing. merupakan salah satu bahaya keamanan siber. Ini dapat terjadi dengan menggunakan alamat email palsu, situs web yang terlihat seperti situs web asli, atau bahkan paket data yang disamarkan di jaringan.
Baca Juga:5 Manfaat Kunyit untuk Kesehatan, dan Memperkuat Imun 5 Pilihan Kuliner Malam di Tangerang saat Jalan-Jalan Ke Tangerang
Spoofing dilakukan dengan tujuan mendapatkan kepercayaan korban, mendapatkan akses ke sistem, mencuri data, atau menyebarkan malware.
2. Ransomware
Ransomware adalah jenis malware yang biasanya menuntut pembayaran tebusan biasanya dalam bentuk cryptocurrency sehingga file Anda tidak dapat diakses tanpa kunci dekripsi.