Selain memahami laporan keuangan, kita juga harus memahami sektor industri dari saham yang kita beli. Kalau kalian mau investasi di sektor perbankan, kalian harus mengerti bagaimana cara kerja bank.
Misalnya, bank mendapatkan uang dari masyarakat dengan bunga rendah, lalu meminjamkannya dengan bunga yang lebih tinggi. Selisihnya disebut Net Interest Margin (NIM), dan itu adalah salah satu indikator penting kinerja bank.
Kalau kalian ingin berinvestasi di sektor consumer goods, kalian harus tahu mereka jualan apa, seberapa besar pasarnya, dan seberapa kuat merek mereka. Jangan samakan cara menilai perusahaan batubara dengan perusahaan makanan seperti Indofood. Cara valuasinya berbeda.
Baca Juga:Ahmad Luthfi Jadikan Desa Penggarit Sebagai Role Model Pengelolaan Sampah Berbasis DesaBank bjb Tumbuh Positif di Tengah Tantangan, Cetak Laba Rp606 Miliar pada Triwulan I 2025
Perusahaan energi bergantung pada harga komoditas dunia, sedangkan perusahaan makanan lebih stabil karena konsumen membeli produknya setiap hari. Jadi, penting bagi kalian untuk mengerti sektor yang kalian investasikan.
Pertanyaan pentingnya sekarang: kalian lebih memilih belajar dan mengerti cara memilih saham sendiri, atau hanya ikut-ikutan orang lain?
Jangan sampai keputusan investasi kalian hanya karena teman bilang saham A bagus, lalu kalian ikut beli tanpa tahu latar belakang perusahaannya. Investasi itu seperti membeli kulkas: kita harus tahu spesifikasi, kualitas, dan reputasinya.
Kalau beli kulkas saja kalian riset dulu, masa beli saham yang nilainya bisa puluhan juta rupiah, kalian nggak tahu siapa direksinya, bisnisnya apa, atau pendapatannya dari mana?
Ingat, konsep dasarnya sederhana. Kita harus mengerti mindset-nya, bukan sekadar ikut-ikutan lihat chart atau harga yang naik.
Kalau kalian ingin belajar lebih dalam, kalian bisa cek sumber-sumber edukasi yang lengkap. Di sana, kalian bisa belajar membaca laporan keuangan, membuat model valuasi di Excel, menghitung nilai intrinsik dengan metode dividend discount model atau discounted cash flow, bahkan juga cara menilai obligasi dan saham.
Semoga penjelasan kali ini bermanfaat dan bisa membuka mindset kalian tentang dunia investasi saham. Karena pada akhirnya, membeli saham bukan hanya soal untung dan rugi, tapi tentang membeli sebagian dari bisnis nyata yang kalian pahami.