Saya suka masuk ke saham saat tidak ada yang melirik. Contohnya saat saya beli saham SA di harga Rp290. Tidak ada yang tertarik, bahkan banyak yang pesimis.
Tapi ternyata saham itu naik sampai Rp1.000. Ketika sudah naik, barulah banyak yang ikut-ikutan beli. Padahal, kalau ingin cuan besar, belilah ketika belum ramai.
Banyak orang beli saham karena ikut-ikutan, dengar rekomendasi teman, atau lihat influencer. Tapi kalau mau hasil besar dan konsisten, kita harus punya strategi sendiri.
Baca Juga:Ahmad Luthfi Jadikan Desa Penggarit Sebagai Role Model Pengelolaan Sampah Berbasis DesaBank bjb Tumbuh Positif di Tengah Tantangan, Cetak Laba Rp606 Miliar pada Triwulan I 2025
Warren Buffett dan para investor besar lainnya menggunakan pendekatan ini: beli saat saham undervalued, lalu tahan dalam jangka panjang. Tidak buru-buru jual, tidak ikut arus euforia.
Sekarang, saya akan bahas satu prinsip penting lainnya dari Benjamin Graham. Ia mengatakan bahwa sebuah investasi yang layak harus memenuhi tiga kriteria: analisis menyeluruh, keamanan modal, dan return yang memadai.
Pertama, kita harus melakukan analisis menyeluruh (thorough analysis). Artinya, kita benar-benar memahami bisnis yang akan kita beli. Jangan hanya lihat grafik atau trend harga.
Misalnya, kita beli saham Apple. Kita harus tahu sumber pendapatannya dari mana saja, berapa persen dari iPhone, dari Apple Watch, dari layanan digital, dan sebagainya. Kita juga perlu tahu siapa manajemennya, rekam jejaknya, dan bagaimana mereka menjalankan perusahaan.
Atau kalau kita beli saham BCA, kita harus tahu siapa direktur utamanya, berapa margin bunga bersihnya (net interest margin), bagaimana kualitas kreditnya (NPL), dan lain-lain.
Anehnya, banyak orang lebih rajin riset saat beli kulkas daripada saat beli saham. Padahal beli kulkas cuma ratusan ribu atau jutaan, sedangkan saham bisa melibatkan uang puluhan juta.
Kedua, prinsip investasi menurut Benjamin Graham adalah keamanan modal (safety of principle). Artinya, jangan sampai kita kehilangan uang.
Baca Juga:Polda Jabar Dalami kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah untuk Lembaga Keagamaan di TasikmalayaPaguyuban Silihwangi Gelar Gerakan Penghijauan
Warren Buffett bahkan bilang, “Rule number one: Don’t lose money. Rule number two: Don’t forget rule number one.” Jadi, kita harus benar-benar menjaga agar modal kita tidak hilang sia-sia.
Banyak orang investasi untuk mengalahkan inflasi atau mendapatkan keuntungan dari bunga berbunga (compounding). Tapi apa gunanya jika uang kita justru boncos 50% karena salah beli saham?