Bikin Kaget! Penipu Terbesar Dalam Sejarah Crypto: Sam-Bankman Fried

Penipu Terbesar Dalam Sejarah Crypto Sam-Bankman Fried
Ilustrasi mata uang kripto yang mencerminkan gejolak pasar akibat runtuhnya FTX dan Alameda Research, dua entitas besar dalam dunia aset digital. Foto: Sora/Rakcer.id
0 Komentar

SBF kehilangan kekayaannya hampir 20 miliar dolar AS hanya dalam semalam. Ia menjadi salah satu orang yang kehilangan kekayaan tercepat dalam sejarah. Setelah pengajuan kebangkrutan, FTX dipimpin oleh CEO baru bernama John Ray, yang sebelumnya berhasil menyelesaikan kasus Enron.

Menurut John Ray, ia belum pernah melihat perusahaan dengan tata kelola dan kondisi keuangan seburuk FTX. Ia menyatakan bahwa dana perusahaan digunakan untuk membeli rumah pribadi atas nama pribadi, mobil, dan keperluan pribadi lainnya di Bahama. SBF yang mengaku hidup sederhana dan hanya naik Toyota Corolla ternyata tinggal di penthouse mewah yang dibeli dari dana perusahaan.

FTX juga memiliki banyak keterlibatan di dunia olahraga dan hiburan, seperti sponsor arena olahraga di Miami, tim Mercedes F1, Tom Brady, hingga Stephen Curry. Ketika FTX runtuh, nama-nama besar ini ikut terseret. Bahkan, beberapa dari mereka dituntut karena dianggap mempromosikan platform yang berujung merugikan publik.

Baca Juga:Cara Memahami Saham untuk Pemula Dalam 30 Menit, Simak Yuk PenjelasannyaAhmad Luthfi Jadikan Desa Penggarit Sebagai Role Model Pengelolaan Sampah Berbasis Desa

Dampaknya terhadap dunia crypto cukup besar. Saat acara B20, saya sempat berdiskusi langsung dengan CEO Binance, Changpeng Zhao. Ia menyatakan bahwa crypto akan tetap bertahan, dan adopsinya akan terus meningkat. Namun, kasus ini mengurangi kepercayaan terhadap industri crypto, terutama dari sisi regulator dan pemerintah.

Ironisnya, SBF adalah orang yang paling dekat dengan dunia politik di Washington DC. Ia dianggap sebagai mercusuar atau jembatan antara dunia crypto dan politik. Seharusnya, kedekatannya dengan politik bisa membuka jalan bagi regulasi yang lebih baik. Sayangnya, justru ia yang terlibat dalam kasus yang paling mencoreng reputasi industri crypto.

CZ menyampaikan bahwa crypto adalah “internet of money”. Jika internet merevolusi penyebaran informasi, maka crypto akan merevolusi sistem keuangan. Namun, rumor juga berkembang bahwa ketua SEC, Gary Gensler, memiliki komunikasi khusus dengan SBF untuk mencari celah hukum (legal loophole) bagi FTX. Kini, semuanya terbongkar dan menjadi masalah yang besar.

Banyak yang bertanya, ke mana arah crypto setelah ini? Apakah pasar akan terus mengalami bear market, atau akan pulih pada siklus tahun 2024 mendatang? Jawabannya, krisis ini kemungkinan besar akan berdampak lebih luas, seperti yang terjadi sebelumnya saat kejatuhan Luna menyebabkan runtuhnya Three Arrows Capital.

0 Komentar