Sejak Kapan Digital Parenting Diterapkan? Ini Faktanya!

Sejak Kapan Digital Parenting Diterapkan? Ini Faktanya!
Penerapan digital parenting pada anak. Foto: Pinterest/rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Digital parenting atau pola asuh digital, kini menjadi topik hangat di kalangan orang tua milenial dan Gen Z.

Tapi, sebenarnya sejak kapan istilah ini mulai diterapkan? Apakah baru-baru ini saja muncul, atau sudah lebih dulu dikenal?

Jika kamu termasuk orang tua muda atau calon orang tua, penting banget memahami asal-usul dan urgensi dari digital parenting.

Baca Juga:Orang Tua Harus Tahu! Ini Batas Aman Screen Time Berdasarkan Usia AnakOrang Tua Wajib Tahu! Parental Control Ini Bisa Pantau HP Anak dari Jarak Jauh

Soalnya, cara anak-anak tumbuh dan belajar sekarang sangat dipengaruhi oleh teknologi dan orang tua memegang peran kunci untuk membimbing mereka di dunia digital yang penuh peluang sekaligus risiko.

Apa Itu Digital Parenting?

Sebelum menelusuri sejarahnya, yuk pahami dulu definisi digital parenting. Secara sederhana, ini adalah pendekatan pola asuh orang tua yang berfokus pada penggunaan teknologi digital oleh anak-anak.

Tujuannya? Bukan melarang sepenuhnya, tapi mengarahkan, mengawasi, dan mendampingi anak dalam menggunakan internet dan gadget secara sehat dan bertanggung jawab.

Digital parenting meliputi banyak hal, mulai dari:

Membatasi screen time,

Memilihkan konten yang aman,

Menanamkan etika digital,

Hingga menjaga keamanan data pribadi anak.

Sejak Kapan Digital Parenting Mulai Diterapkan?

Tidak ada tanggal pasti yang menandai “lahirnya” digital parenting. Namun, praktiknya mulai dikenal luas sejak era internet dan smartphone booming pada awal 2010-an. Ketika anak-anak mulai mudah mengakses gadget pribadi, media sosial, YouTube, dan game online, para orang tua mulai menyadari perlunya strategi baru dalam mendampingi anak.

Awalnya, digital parenting berkembang sebagai reaksi terhadap meningkatnya dampak negatif dunia digital, seperti cyberbullying, kecanduan gadget, konten tidak pantas, hingga pencurian data pribadi.

Lambat laun, para ahli parenting, psikolog, dan lembaga pendidikan mulai mengenalkan istilah digital parenting sebagai bagian dari literasi digital keluarga. Bahkan kini, banyak sekolah dan komunitas parenting rutin mengadakan seminar atau workshop tentang topik ini.

Mengapa Digital Parenting Semakin Relevan?

Jawabannya simple karena dunia anak-anak sekarang tak bisa lepas dari teknologi. Dari belajar, bermain, sampai bersosialisasi, semua bisa dilakukan lewat layar.

Baca Juga:Biar Nggak Menyesal, Ini 6 Cara Pilih Smartphone Aman untuk AnakGadget Bisa Jadi Teman Tumbuh Anak, Asal Orang Tua Tahu 7 Triknya

Maka dari itu, orang tua juga harus upgrade diri. Tidak cukup hanya jadi “penyedia gadget”, tapi juga harus berperan sebagai pembimbing digital.

0 Komentar