Siapa Bandar Saham? Investor Harus Tahu, Inilah Sisi Gelap Dunia Saham

Ungkap sisi gelap dunia saham Indonesia
Ilustrasi sisi gelap dunia saham di Indonesia, di mana manipulasi bandar, informasi orang dalam, dan strategi tersembunyi kerap menjebak investor ritel yang belum siap menghadapi realitas pasar modal. Foto: Sora/Rakcer.id
0 Komentar

CIREBON, RAKCER.ID – Pertanyaan yang sering muncul di kalangan investor ritel Indonesia adalah, “Sebenarnya bandar saham itu ada tidak sih?” Dan jika memang ada, siapa sebenarnya bandar saham ini? Dalam tulisan ini, saya akan membahas sisi gelap dunia saham yang mungkin tidak akan kalian temukan di tempat lain.

Semua yang saya sampaikan berdasarkan pengalaman pribadi saya sendiri. Sejujurnya, saya pun sempat bertanya-tanya mengapa saya membuat konten ini. Namun, akhirnya saya menyadari bahwa investor ritel di Indonesia perlu mengetahui kebenaran yang terjadi di pasar modal Indonesia.

Sebelum membahas sisi gelap dunia saham, izinkan saya menjelaskan alasan pribadi mengapa saya terjun ke dunia saham. Banyak dari kalian mungkin sudah tahu bahwa saya memulai investasi saham pada usia yang cukup muda.

Baca Juga:Bikin Kaget! Penipu Terbesar Dalam Sejarah Crypto: Sam-Bankman FriedCara Memahami Saham untuk Pemula Dalam 30 Menit, Simak Yuk Penjelasannya

Saat saya berusia 22 tahun, saya sudah sekitar tujuh tahun berada di pasar modal. Saya mulai pada tahun 2015 ketika saya masih duduk di bangku SMP, di usia 15 tahun. Mungkin terdengar aneh, tapi memang sejak awal saya sudah tertarik pada dunia saham, bukan karena dorongan dari orang tua.

Orang tua saya sama sekali tidak ada hubungannya dengan dunia saham atau sekuritas. Bahkan, mereka sempat memarahi saya karena bolos sekolah demi trading saham. Menurut mereka, apa yang saya lakukan hanyalah membuang-buang waktu di depan layar komputer dengan angka-angka yang tak jelas, seperti sedang berjudi.

Ketertarikan saya terhadap saham dimulai saat saya membaca buku-buku tentang tokoh sukses dunia seperti Bill Gates, Enzo Ferrari, dan Warren Buffett. Nama terakhir itulah yang paling menarik perhatian saya, karena ia bisa menjadi sangat kaya hanya dengan investasi saham.

Setelah itu, saya mulai mencari tahu tentang saham melalui Google. Saya belajar bahwa saham adalah bentuk kepemilikan atas perusahaan. Saya pelajari semuanya, mulai dari analisis teknikal, analisis fundamental, hingga berbagai buku investasi.

Saya membaca banyak buku, misalnya karya Peter Lynch dan Warren Buffett. Buku tentang Warren Buffett saja, mungkin ada 50 buku yang saya baca, seperti The Warren Buffett Way dan The Snowball.

0 Komentar