Siapa Bandar Saham? Investor Harus Tahu, Inilah Sisi Gelap Dunia Saham

Ungkap sisi gelap dunia saham Indonesia
Ilustrasi sisi gelap dunia saham di Indonesia, di mana manipulasi bandar, informasi orang dalam, dan strategi tersembunyi kerap menjebak investor ritel yang belum siap menghadapi realitas pasar modal. Foto: Sora/Rakcer.id
0 Komentar

Di luar negeri, praktik semacam ini diatur ketat oleh lembaga seperti SEC (Securities and Exchange Commission). Di Indonesia, memang ada OJK, tapi pengawasannya belum seketat itu. Hal yang lebih mengkhawatirkan adalah ketika saham dijadikan alat untuk memanipulasi investor ritel melalui praktik yang dikenal sebagai “pump and dump”.

Dengan kata lain, bandar menaikkan harga saham terlebih dahulu, lalu memengaruhi ritel untuk membeli di harga tinggi sehingga mereka bisa menjual sahamnya kepada ritel.

Banyak influencer di media sosial Indonesia yang melakukan ini. Mereka terlihat seolah-olah memberi edukasi, padahal sedang mengatur strategi distribusi saham mereka. Saham-saham berkapitalisasi kecil dengan likuiditas rendah biasanya menjadi sasaran utama.

Baca Juga:Bikin Kaget! Penipu Terbesar Dalam Sejarah Crypto: Sam-Bankman FriedCara Memahami Saham untuk Pemula Dalam 30 Menit, Simak Yuk Penjelasannya

Dengan modal besar, bandar bisa menaikkan harga saham dengan mudah. Namun karena likuiditas tipis, mereka tidak bisa menjual saham tanpa bantuan investor ritel. Di sinilah peran “pompom” terjadi—bandar mempengaruhi ritel untuk membeli di harga tinggi setelah mereka terlebih dahulu menaikkan harga.

Semakin dalam saya masuk ke dunia pasar modal, semakin saya menyadari bahwa ini adalah permainan yang tidak adil untuk investor ritel.

Bayangkan, kita bermain pingpong di depan kaca cermin. Kita hanya bisa melihat bayangan diri sendiri, sementara di balik kaca, kita tidak tahu siapa lawannya. Mungkin robot, mungkin juara dunia, atau mungkin orang lain yang juga sama-sama tidak paham. Inilah gambaran nyata dari dunia saham.

Contoh lain adalah soal daftar pemegang saham (DPS). Jika saya membeli saham dalam jumlah besar, nama saya akan muncul di DPS dan bisa dilihat oleh bandar.

Artinya, mereka bisa memantau pergerakan saya, tapi saya tidak bisa melihat siapa mereka. Ini memperlihatkan betapa tidak adilnya sistem ini.

Pasar saham sebenarnya adalah permainan zero-sum. Ketika satu pihak untung, pihak lain pasti rugi. Maka dari itu, banyak teori-teori seperti bandarmologi muncul, yang mencoba melacak siapa bandar dari suatu saham.

Namun, kenyataannya bandar tidak hanya menggunakan satu sekuritas. Mereka menggunakan banyak akun, menyebar order mereka agar tidak terlacak.

0 Komentar