4. Lomba Tarik Tambang Gender
Satu tim isinya emak-emak, lawannya bapak-bapak. Tapi aturan ditambah: tim emak harus pakai daster dan kerudung, tim bapak pakai sarung dan peci. Tujuannya bukan cuma kekuatan, tapi juga gaya dan yel-yel paling menghibur. Dijamin jadi tontonan paling heboh sore itu!
5. Lomba Dandan Pasangan Mata Tertutup
Satu orang ditutup matanya, satu orang lain menjadi ‘model’. Tugasnya? Merias wajah pasangannya sebaik mungkin. Hasilnya? Tentu saja bukan cantik—lebih sering jadi badut sirkus. Tapi justru itu letak lucunya.
6. Lomba Nyanyi Lagu Anak Zaman Dulu
Generasi 90-an dan awal 2000-an pasti ingat lagu “Balonku”, “Naik-Naik ke Puncak Gunung”, atau “Pelangi-Pelangi”. Nah, peserta diminta menyanyi lagu anak ini secara estafet. Yang salah lirik langsung gugur! Lomba ini ampuh bikin nostalgia sekaligus menguji memori masa kecil.
Baca Juga:Panjat Pinang Masih Jadi Primadona? Ini Ide Lomba 17-an Terbaru!Raden Sri Wulandari Siap Perjuangkan Kesejahteraan Nelayan
7. Lomba Joget Balon Couple
Sepasang peserta memegang balon di antara dahi mereka dan harus joget mengikuti musik remix dangdut koplo. Tantangannya? Balon nggak boleh jatuh. Musik berhenti mendadak, mereka harus diam seperti patung. Kocak dan romantis—atau malah jadi ajang ‘kode’ tetangga?
8. Lomba Cerdas Cermat Seputar RT
Bukan sekadar lomba pengetahuan umum, tapi soal seputar RT: siapa ketua RT 3 periode lalu, berapa panjang got depan pos ronda, berapa harga nasi uduk Bu Rini. Dijamin, yang sering nongkrong di warung lebih unggul!
9. Lomba Cosplay Pahlawan Nasional
Bosan lomba fashion show biasa? Nah, yang ini wajib tampil ala Cut Nyak Dien, Jenderal Soedirman, atau Kartini. Kreativitas jadi kunci—karena kostum boleh dari barang bekas, kardus, atau spanduk. Yang penting pesan patriotiknya sampai!
10. Lomba Throwback: Foto Lawas, Pose Sekarang
Peserta diminta membawa foto lawas mereka saat 17-an dulu, lalu diposisikan kembali dengan gaya dan pakaian semirip mungkin. Siapa yang paling mirip dan ‘berasa’ nostalgia, dialah pemenangnya.
Kekuatan Lomba Tujuhbelasan: Menyatukan yang Berbeda
Di tengah zaman yang makin individualis, lomba 17-an tetap jadi media perekat antarwarga. Yang biasanya hanya saling sapa di WhatsApp grup, kini ketemu langsung di lapangan. Anak muda, lansia, bahkan yang jarang keluar rumah sekalipun, ikut terbawa arus kemeriahan ini.