CIREBON, RAKCER.ID – Serangan man-in-the-middle merupakan jenis serangan siber di mana pelaku menggunakan protokol berbasis web yang lemah dan menyambungkan diri ke entitas untuk mencuri data.
Tidak ada orang yang menyadari bahwa penyerang telah memasukkan mereka ke dalam percakapan dan mencuri data mereka saat mereka mengirim email, pesan teks, atau panggilan video.
Meskipun sebagian besar serangan siber terjadi secara diam-diam dan tanpa diketahui korban, beberapa serangan MitM melakukan hal yang sebaliknya.
Baca Juga:8 Game Horor Android yang Bisa Kamu Mainkan Secara Offline dan OnlineTutorial Pesan Makanan Di Aplikasi Maxim Dengan Mudah Dan Cepat
Serangan ini dapat mencakup bot yang menghasilkan pesan teks yang dapat dipercaya, meniru suara seseorang dalam panggilan, atau memalsukan seluruh sistem komunikasi untuk mencuri data dari perangkat peserta yang dianggap penting oleh penyerang.
Jika ada potensi keuntungan finansial yang dapat diperoleh penjahat siber, serangan MitM dapat menargetkan bisnis, organisasi, atau individu mana pun.
Semakin besar potensi keuntungan finansial, semakin besar kemungkinan serangan MitM terjadi.
Di internet gelap, informasi keuangan atau kesehatan pribadi yang dicuri dapat dibeli dengan beberapa dolar per data.
Mungkin terlihat kecil sampai Anda menyadari bahwa satu pelanggaran data dapat membobol jutaan data.
Bank dan aplikasi perbankannya, perusahaan keuangan, sistem layanan kesehatan, dan bisnis yang mengoperasikan jaringan perangkat industri yang terhubung menggunakan Internet of Things (IoT) termasuk industri yang rentan terhadap serangan MitM.
Serangan MitM dapat merusak sektor manufaktur, proses industri, sistem kelistrikan, infrastruktur penting, dan area lain.
Baca Juga:Cara Pesan Tiket Kereta Api Secara Online, Simple Tanpa Ribet 5 Pembajakan Siaran Televisi dan Radio Paling Terkenal dan Mengerikan
Jenis Serangan Man-in-the Middle (MitM)
1. Secure Sockets Layer (SSL)
Saat ini, sebagian besar situs web menunjukkan bahwa mereka menggunakan server yang aman. Bahkan ketika pengguna mengetik HTTP atau bahkan tanpa HTTP sama sekali versi aman HTTPS atau Hypertext Transfer Protocol ditampilkan di jendela peramban.
Ini dilakukan dengan menggunakan “HTTPS”, singkatan dari Protokol Transfer Hypertext Aman, di bagian pertama Uniform Resource Locator (URL) yang muncul di bilah alamat peramban. Semua informasi yang dikirim ke server aman tersebut dilindungi karena protokol keamanan standar ini.
Kedua protokol Transport Layer Security (TLS) dan penerusnya digunakan untuk memberikan keamanan antar-komputer yang terhubung ke jaringan.