Akibatnya, pemilik data tidak akan dapat mengaksesnya dengan menggunakan kunci yang sama.
Sesuai dengan namanya, “ransom” berarti memberikan tebusan berupa uang atau bentuk pembayaran lainnya.
Pelaku akan meminta tebusan kepada pemilik perangkat untuk mendapatkan kembali data di dalamnya setelah enkripsi selesai.
Baca Juga:8 Game Horor Android yang Bisa Kamu Mainkan Secara Offline dan OnlineTutorial Pesan Makanan Di Aplikasi Maxim Dengan Mudah Dan Cepat
Tebusan ini biasanya muncul di layar komputer atau laptop dalam bentuk pop-up atau text file pada data yang telah terinfeksi virus.
Kasus Ransomware di Indonesia
Beberapa waktu terakhir, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan kasus ransomware di BSI (Bank Syariah Indonesia). Sebuah kerentanan dalam sistem dan software BSI menyebabkan insiden tersebut, menurut Solopos.com.
Serangan ransomware BSI membuat aplikasi mobile BSI tidak dapat digunakan, sehingga pelanggan kesulitan melakukan transaksi. Selain itu, pelaku ransomware BSI juga menagih sejumlah uang kepada bank untuk ditebus.
Menurut beberapa sumber, negosiasi antara pelaku dan pihak bank berjalan sangat alot. Meskipun demikian, BSI sendiri telah menyiapkan dana untuk meningkatkan infrastruktur jaringan perusahaan.
Salah satu konsekuensi langsung dari serangan ini adalah penurunan kepercayaan nasabah dan masyarakat umum terhadap layanan yang ditawarkan oleh bank.
Masyarakat menjadi lebih waspada terhadap kebijakan bank tertentu, meskipun tidak jelas apakah data tersebut telah dijual.
Nah itu tadi adalah pembahasan mengenai serangan ransomware semoga bisa menambah pengetahuan kamu. (*)