2. Mengikuti aturan: Mereka bisa bermain dengan aturan sederhana, yang membantu kesiapan masuk sekolah dasar.
3. Mengerjakan tugas sederhana: Misalnya membereskan piring setelah makan atau menyimpan mainan di tempatnya.
Pentingnya Memahami Ledakan Emosi
Meski tantrum mulai berkurang, sesekali anak tetap bisa meledak emosinya. Ini wajar, yang penting orang tua tetap merespons dengan empati.
Baca Juga:Glider Parenting vs Helicopter Parenting: Mana Pola Asuh yang Lebih Baik untuk Anak?7 Kesalahan Pola Asuh yang Bisa Membuat Anak Jadi Insecure
“Anak pasti akan marah atau sedih. Saat itu terjadi, orang tua sebaiknya berusaha berempati, bukan mengecilkan perasaan anak dengan mengatakan hal seperti ‘sudah tidak usah menangis’,” jelas dr. Molly O’Shea, Sp.A.
Dengan membiarkan anak mengekspresikan perasaan, orang tua membantu Si Kecil belajar mengendalikan emosinya di masa depan.
Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?
Perkembangan anak bisa berbeda-beda, jadi jangan khawatir kalau ada keterampilan yang belum dikuasai. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak jika Si Kecil:
1. Belum bisa menyebutkan nama depan dan belakangnya
2. Tidak merespons orang lain
3. Tidak bisa mencuci tangan sendiri
4. Tidak bermain dengan variasi mainan
5. Terlihat sangat cemas, pemalu, atau takut berlebihan
6. Belum bisa menggambar bentuk sederhana
7. Kehilangan keterampilan yang sebelumnya sudah dikuasai
Usia 5 tahun adalah masa fantastic five yang penuh dengan perkembangan menakjubkan.
Anak mulai lebih mandiri, komunikatif, serta belajar mengatur emosi dan bersosialisasi.
Dengan pendampingan penuh empati, Bunda dan Ayah bisa membantu Si Kecil tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, percaya diri, dan siap menghadapi dunia sekolah.