CIREBON, RAKCER.ID – Pivot Table bukan hanya sekadar fitur biasa di Excel, melainkan alat analisis data yang sangat strategis untuk meningkatkan produktivitas dan akurasi.
Ketika Anda berhadapan dengan laporan keuangan seperti laporan laba rugi, neraca, atau arus kas, data tersebut biasanya terdiri dari berbagai kategori dan periode waktu yang berbeda-beda.
Dengan Pivot Table, Anda dapat dengan mudah mengelompokkan data berdasarkan kategori seperti jenis biaya, pendapatan, departemen, atau waktu, lalu menyajikannya dalam format ringkas dan mudah dianalisa.
Baca Juga:Perbandingan Software Akuntansi dan Laporan Keuangan di Excel, Mana yang Lebih Efektif untuk Bisnis Anda?Cara Membuat Laporan Laba Rugi Sederhana di Excel untuk Pemula
Keuntungan lainnya adalah fleksibilitas Pivot Table yang memungkinkan Anda untuk mengganti struktur laporan hanya dengan beberapa klik saja.
Hal ini tentu sangat menghemat waktu dan memudahkan proses review laporan keuangan secara berkala.
Cara Menggunakan Pivot Table untuk Analisis Laporan Keuangan di Excel
1. Persiapkan Data Laporan Keuangan
Pastikan data Anda sudah rapi dan terstruktur dalam format tabel dengan kolom-kolom yang jelas seperti tanggal, kategori, deskripsi transaksi, jumlah, dan lainnya.
Data yang bersih dan terorganisir akan memudahkan proses pembuatan Pivot Table.
2. Membuat Pivot Table
Pilih seluruh data Anda, lalu klik menu Insert > Pivot Table, pilih lokasi di mana Anda ingin menempatkan Pivot Table, bisa di worksheet baru atau yang sudah ada.
3. Menentukan Field untuk Analisis
Setelah Pivot Table muncul, Anda akan melihat panel field di sebelah kanan. Drag dan drop field seperti kategori ke bagian Rows, tanggal ke Columns, dan jumlah ke Values.
Baca Juga:Strategi Efektif Mengoptimalkan Laporan Keuangan Bulanan dengan ExcelKesalahan Umum Saat Membuat Laporan Keuangan di Excel dan Cara Menghindarinya
Excel akan otomatis menjumlahkan nilai sesuai dengan pengelompokan yang Anda buat.
4. Menggunakan Filter untuk Mempersempit Analisis
Anda bisa menambahkan filter untuk melihat data spesifik misalnya hanya transaksi tertentu atau periode waktu tertentu.
Ini sangat berguna untuk fokus pada aspek laporan keuangan yang ingin dianalisa lebih detail.
5. Mengubah Tipe Perhitungan
Default perhitungan biasanya jumlah (Sum), tetapi Anda bisa mengubahnya menjadi rata-rata (Average), hitung (Count), atau bahkan nilai maksimum/minimum sesuai kebutuhan analisis. (*)