4. Berani Mendelegasikan
Sering kali ibu merasa harus memikul semua tugas rumah tangga sendiri. Padahal, keseimbangan justru tercipta ketika Moms berani berbagi peran.
Libatkan pasangan, anak sesuai usianya, atau pertimbangkan bantuan eksternal seperti jasa kebersihan atau pesan-antar makanan.
Tidak ada salahnya meminta bantuan itu bukan kelemahan, melainkan kecerdasan dalam mengelola sumber daya. Dengan begitu, energi bisa digunakan untuk hal yang lebih bermakna
5. Memberi Ruang untuk Diri Sendiri
Baca Juga:Ibu Rumah Tangga Sekaligus Pekerja? Ini 6 Kunci Self Care Agar Tidak Burnout7 Pertanyaan Ajaib yang Bisa Perkuat Bonding Orang Tua dan Anak Setiap Hari
Work life balance tidak hanya soal pekerjaan dan keluarga, tetapi juga tentang merawat diri. Banyak ibu lupa bahwa mereka juga manusia dengan kebutuhan pribadi.
Luangkan waktu untuk aktivitas sederhana yang memberi energi baru: olahraga ringan, membaca buku, menulis jurnal, atau sekadar menikmati kopi hangat tanpa gangguan.
Saat tubuh dan pikiran terisi kembali, Moms akan lebih siap menghadapi tantangan.
Menjadi ibu bekerja memang penuh dinamika ada hari yang terasa ringan, ada pula yang menguras tenaga.
Namun dengan menata prioritas, melepaskan rasa bersalah, membuat ritual kecil, mendelegasikan tugas, serta memberi ruang untuk diri sendiri, work life balance bukan lagi sekadar teori, melainkan gaya hidup yang nyata.
Moms tidak harus sempurna untuk dicintai. Justru, dengan hidup yang seimbang dan autentik, ibu sedang memberikan hadiah terbaik bagi keluarga: diri yang utuh, bahagia, dan penuh cinta.