CIREBON, RAKCER.ID – Selama kurang lebih 4 jam Kota Cirebon mencekam, aksi unjuk rasa yang digelar di Kota Cirebon pada Sabtu (30/8) berakhir dengan diskusi terbuka bersama Walikota Cirebon,Effendi Edo dan aparat keamanan.
Dalam aspirasi tersebut, perwakilan demonstran atau massa aksi menyampaikan aspirasi termasuk meminta agar rekan-rekan yang sebelumnya diamankan oleh pihak Kepolisian Polres Cirebon Kota untuk segera dibebaskan tanpa syarat apapun.
Komandan Korem (Danrem) 063 Sunan Gunung Jati, Kolonel Hista Soleh Harahap mengungkapkan, pentingnya mengedepankan dialog untuk mencegah terulangnya kericuhan pasca aksi unjuk rasa yang terjadi di Kota Cirebon.
Baca Juga:Jalan Kartini Arah KS Tubun Lumpuh Total Akibat DemoKerja Lancar, Keluarga Bahagia! 5 Tips Work Life Balance ala Ibu Modern
“Tapi kalau sudah terjadi, ya tentunya ke depan saya berharap ini tidak terjadi lagi. Jadi mendukung mendepankan diskusi kita atau dialog,” ungkap Kolonel Hista Soleh Harahap.
Ia menyebutkan, selain di Cirebon, laporan situasi di sejumlah wilayah Jawa Barat seperti Karawang, Purwakarta, Subang, serta kawasan Ciayumajakuning relatif aman dan kondusif.
“Alhamdulillah relatif aman, artinya tidak sampai menimbulkan korban yang meninggal dunia. Purwakarta sendiri tadi sudah dilaporkan kondusif. Kita jangan mudah terprovokasi. Mudah-mudahan apabila ada aksi susulan, mari kita dialog saja langsung seperti hari ini, kita terbuka,” tegasnya.
Sementara itu, Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, juga menyesalkan adanya aksi yang berujung pada perusakan fasilitas umum, termasuk gedung dewan. Ia menekankan bahwa aspirasi masyarakat, khususnya anak muda, sebaiknya disampaikan dengan cara damai.
“Iya, memang kalau anak-anak muda ini kan kadang-kadang menyalurkan aspirasinya, kadang berguna. Tapi saya sangat menyesalkan dan menyayangkan sudah ada pengerusakan barang-barang. Jadi saya sepakat dengan Pak Danrem bahwa ke depan tidak harus terjadi seperti ini lagi. Ayo kita audiensi saja, kita baik-baik saja, salurkan aspirasinya tanpa keributan,” ungkapnya.
Berdasarkan laporan sementara, kata Edo, fasilitas yang mengalami kerusakan hanya gedung dewan serta beberapa taman yang biasa menjadi tempat berkumpul massa. Meski begitu, jajaran Forkopimda bersama TNI-Polri langsung bergerak cepat melakukan pengamanan di lapangan.
“Saat ini hanya gedung dewan dan taman-taman saja yang mengalami kerusakan, namun pihak Forkopimda langsung bergerak cepat mengamankan kondisi di lapangan,” katanya.