CIREBON, RAKCER.ID – Masa remaja putri adalah fase penuh warna dari “sweet tween” yang manis hingga “moody teen” yang penuh gejolak. Bagi banyak orang tua, masa ini bisa terasa membingungkan.
Perubahan hormon, pencarian jati diri, hingga tekanan sosial sering membuat remaja putri sulit dipahami.
Namun, jangan khawatir! Dengan strategi parenting yang tepat, hubungan dengan si buah hati tetap bisa hangat dan harmonis.
Baca Juga:5 Model Rumah 8×10 di Desa yang Bikin Betah, Nyaman, dan Estetik!Digital Detox, 5 Cara Ampuh Lepas dari Drama Online dan Bikin Hidup Lebih Tenang
Berikut 5 tips parenting efektif yang bisa membantu orang tua menghadapi remaja putri dengan lebih bijak.
1. Jangan Anggap Personal Perilaku Mereka
Saat remaja putri tiba-tiba berubah mood atau mengucapkan kata-kata yang menyakitkan, seringkali itu bukan tentang Anda.
Mereka sedang berada di bawah pengaruh perubahan hormon dan gejolak emosi. Ingat, mereka tidak sedang “membalas dendam” atau berniat menyakiti hati orang tua.
Kuncinya yakni jangan baper. Anggap itu bagian dari proses alami mereka menuju kedewasaan.
2. Jaga Koneksi dan Komunikasi Terbuka
Koneksi emosional adalah fondasi utama. Luangkan waktu untuk ngobrol santai, dengarkan cerita mereka tanpa menghakimi, dan coba pahami dunia yang mereka jalani.
Tips kecil yakni dengan ceritakan juga pengalaman remaja Anda dulu. Selain membuat suasana cair, mereka akan merasa lebih dekat karena tahu orang tuanya pernah mengalami hal serupa.
3. Bersikap Penuh Kasih Sayang dan Empati
Kasih sayang adalah “obat” terbaik untuk meredakan ketegangan. Coba ingat bagaimana masa remaja Anda dulu penuh pertanyaan, kebingungan, dan pencarian jati diri.
Baca Juga:Mulai dari 30 Menit: Digital Detox yang Bikin Tidur Lebih Nyenyak dan Stres BerkurangPsikologi di Balik Empati Berjarak, Begini Cara Otak Peduli Tanpa Terbakar Emosi
Dengan mengingat hal itu, Anda akan lebih mudah bersikap empati dan sabar.
Kasih sayang yang konsisten membuat remaja merasa dilihat dan dihargai, bukan sekadar diatur.
4. Tetapkan Batasan Jelas, Tapi Tetap Dewasa
Meski terlihat ingin mandiri, remaja tetap butuh arahan yang konsisten. Orang tua harus menjadi “kompas moral” yang bisa diandalkan.
Tetapkan aturan yang jelas misalnya soal jam pulang, izin keluar, atau tanggung jawab di rumah.
Yang penting pilih pertempuran yang benar-benar penting. Jangan semua hal dipersoalkan, agar aturan tidak terasa mengekang.