Menurutnya, pesantren harus menjadi contoh nyata dalam menghapus stigma sebagai lingkungan kumuh.
“Kami ingin KHAS Kempek menjadi percontohan pesantren ramah lingkungan. Setelah acara selesai, upayakan tidak ada sampah berserakan, zero waste, langsung bersih,” tandasnya.
Sehari sebelum acara puncak, KH Ahmad bahkan memimpin langsung Gerakan Jumat Bersih, dengan melibatkan seluruh santri untuk mensterilkan kawasan pesantren dari sampah.
Baca Juga:Situasi Pasca Aksi di Cirebon, Danrem 063 dan Wali Kota Ajak Dialog Hindari KericuhanJalan Kartini Arah KS Tubun Lumpuh Total Akibat Demo
“Terima kasih kepada para santri atas inisiatifnya mewujudkan pesantren ramah lingkungan,” ungkapnya.
Melalui haul tahun ini, Ponpes KHAS Kempek tidak hanya mengenang jasa KH Aqiel Siroj dan perjalanan pesantren, tetapi juga meneguhkan identitas baru pesantren hijau yang menanamkan kesadaran lingkungan kepada seluruh santrinya.
“Prinsip peduli lingkungan jangan berhenti di pesantren, tetapi harus menjadi kebiasaan sehari-hari. Perubahan bisa dimulai dari hal kecil, seperti membuang sampah plastik makanan pada tempatnya,” pesan Kiai Ahmad.
Dengan komitmen tersebut, Ponpes KHAS Kempek berharap semangat ramah lingkungan menjadi budaya yang terus tumbuh, bukan sekadar program seremonial.**